Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memberikan pendampingan kepada sekitar 400 guru SMP negeri dan swasta sebagai guru pembimbing Lomba Peneliti Belia (LPB) 2019 di Gedung Wanita Candra Kencana, Kamis.

Pendampingan diberikan oleh Direktur Centre for Young Scientists (CYS) Monika Raharti dan Gunawan Siswoyo dari SMP Petra 3 Surabaya.

Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan saat membuka acara mengatakan, tahun ini merupakan tahun ketujuh LPB Kota Surabaya.

"Lomba ini sangat penting untuk peserta didik karena sebagai bagian penerapan ilmu yang sudah diperoleh di sekolah. LPB baru digelar bulan September mendatang," kata Aston.

Aston menjelaskan, kedua narasumber akan memberikan bimbingan agar bisa diterapkan di masing-masing sekolah. Baik itu berupa penelitian sederhana, maupun dari pengembangan penelitian.

"Mohon dicurahkan perhatiannya agar sekolah bisa melaksanakan penelitian. Lomba ini penting bagi anak-anak didik kita," ujarnya.

Gunawan Siswoyo berbicara tentang pengalaman mengatasi rasa takut. Menurutnya, rasa takut merupakan musuh besar dari kreativitas. Namun, bagi anak-anak, rasa takutnya tidak seperti orang dewasa.

"Sebenarnya rasa ingin tahunya lebih besar," ujarnya.

Sementara, semakin dewasa anak-anak itu, semakin tinggi kekhawatirannya. Yang jelas, anak-anak harus didorong untuk berani mencoba.

"Kemungkinan dari mencoba-coba itu ada dua. Bisa saja gagal, bisa juga berhasil. Yang penting berani mencoba," ujarnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019