Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupateb Sumenep, Jawa Timur, Abd Rahman Readi menyatakan jumlah penumpang selamat dalam musibah tenggelamnya Kapal Motor Arim Jaya di perairan arah timur laut Pulau Giliyang, sebanyak 30 orang, dari total 40 penumpang.
"Jadix hingga saat ini masih ada delapan orang yang belum ditemukan dan dua penumpang lainnya sudah dipastikan meninggal dunia," kata Abd Rahman kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Senin malam.
Ia menjelaskan, dua penumpang kapal yang tewas itu masing-masing bernama Anisa dan Zahra. Kedua korban kini berada di Puskesmas Dungkek, berikut beberapa penumpang selamat.
Baca juga: Kapal muat puluhan penumpang tenggelam di perairan Sumenep
Baca juga: Lima perahu nelayan bantu penyelamatan korban kapal tenggelam
Kapal motor yang terbuat dari kayu itu berlayar dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, dengan tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Senin sore, kapal yang mengangkut sebanyak 40 orang penumpang sudah berada di perairan sekitar Pulu Giliyang. Tiba-tiba ombak besar dan angin kencang menghantam kapal.
"Kapal menjadi oleng, lalu tenggelam pada hantaman ombak kedua," kata Abd Rahman.
Saat menyampaikan penjelasan ini, Abd Rahman Readi sedang berada di Dungkek untuk memantau secara langsung para korban selamat yang ada dirawat di puskesmas itu.
"Jadi, hasil pendataan kami hingga saat ini korban selamat 30 orang dan korban meninggal dunia dua orang, dari jumlah total penumpang sebanyak 40 orang yang ada di kapal yang tenggelam itu," katanya.
Data korban selamat versi BPBD Pemkab Sumenep ini berbeda dengan data Satuan Polisi Air (Polair) Sumenep yang menyebutkan jumlah korban selamat sebanyak 29 orang, korban meninggal dua orang dan jumlah penumpang yang belum ditemukan sebanyak sembilan orang.
Baca juga: Kesyahbandaran: 30 korban kapal tenggelam berhasil dievakuasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Jadix hingga saat ini masih ada delapan orang yang belum ditemukan dan dua penumpang lainnya sudah dipastikan meninggal dunia," kata Abd Rahman kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Senin malam.
Ia menjelaskan, dua penumpang kapal yang tewas itu masing-masing bernama Anisa dan Zahra. Kedua korban kini berada di Puskesmas Dungkek, berikut beberapa penumpang selamat.
Baca juga: Kapal muat puluhan penumpang tenggelam di perairan Sumenep
Baca juga: Lima perahu nelayan bantu penyelamatan korban kapal tenggelam
Kapal motor yang terbuat dari kayu itu berlayar dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, dengan tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Senin sore, kapal yang mengangkut sebanyak 40 orang penumpang sudah berada di perairan sekitar Pulu Giliyang. Tiba-tiba ombak besar dan angin kencang menghantam kapal.
"Kapal menjadi oleng, lalu tenggelam pada hantaman ombak kedua," kata Abd Rahman.
Saat menyampaikan penjelasan ini, Abd Rahman Readi sedang berada di Dungkek untuk memantau secara langsung para korban selamat yang ada dirawat di puskesmas itu.
"Jadi, hasil pendataan kami hingga saat ini korban selamat 30 orang dan korban meninggal dunia dua orang, dari jumlah total penumpang sebanyak 40 orang yang ada di kapal yang tenggelam itu," katanya.
Data korban selamat versi BPBD Pemkab Sumenep ini berbeda dengan data Satuan Polisi Air (Polair) Sumenep yang menyebutkan jumlah korban selamat sebanyak 29 orang, korban meninggal dua orang dan jumlah penumpang yang belum ditemukan sebanyak sembilan orang.
Baca juga: Kesyahbandaran: 30 korban kapal tenggelam berhasil dievakuasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019