Proyek pembangunan jalan lingkar utara (JLU) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terkendala keuangan dan membutuhkan jangka panjang karena tidak menggunakan APBD.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengapresiasi pembangunan proyek jalan lingkar utara dan selama ini pembangunan JLU hanya mengandalkan bantuan keuangan (BK) Pemprov Jatim dan pemerintah pusat," ujar Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di Situbondo, Senin.

Menurut ia, tahun ini proyek pembangunan JLU masih terus dikerjakan dan diperkirakan pembangunan jalan dari arah Kapongan akan tembus ke Desa Olean. Dari Desa Gelung ke Desa Wringinanom sedang dalam pengerjaan.

Ia memperkirakan pada akhir 2019 proyek pembangunan JLU akan tersisa sekitar 5-6 kilometer dan akan terus dikerjakan agar jalan untuk mengurai kemacetan itu rampung sesuai target.

"Meski terkendala anggaran, kami tetap berharap pembangunan JLU akan rampung sesuai target pada tahun 2021," tuturnya.

Proyek pembangunan jalan lingkar utara masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan telah dilaksanakan sejak 2017. Proyek sepanjang 20,54 kilometer ini dimulai dari simpang tiga Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, tembus di simpang empat Kecamatan Kapongan.

Jalan lingkar utara dibangun untuk mengantisipasi kemacetan di dalam Kota Situbondo. Proyek yang menghabiskan sekitar Rp267 miliar ini diperkirakan selesai pada 2021.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019