Sejumlah tokoh pemuda yang tergabung dalam Konvensi Masyarakat Suroboyo (KMS) menjaring empat bakal Cawali dan Cawawali Surabaya independen untuk dipersiapkan maju dalam Pilkada Surabaya yang akan digelar September 2020.

"KMS kini gerilya guna menjaring aspirasi masyarakat Surabaya untuk mencari calon alternatif guna menghadapi Pilkada Surabaya lewat jalur independen," kata Koordinator KMS, Kusnan di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, KMS telah menggelar rapat bersama para tokoh masyarakat di salah satu rumah makan di Surabaya pada pada Jumat (14/6) siang hingga malam untuk membahas siapa saja yang layak diusung sebagai bakal cawali dan cawawali Surabaya jalur independen.

Hasil dari rapat KMS tersebut mengerucut pada empat nama yakni M. Sholeh yang saat ini berprofesi sebagai advokat, Kuncar Prasetyo mantan jurnalis yang kini mengembangkan usaha kuliner di Surabaya.

Selain itu ada juga Siti Nasiyah, mantan jurnalis sekaligus penulis yang kini aktif melakukan pendampingan warga untuk perempuan hebat dan juga dekat beberapa komunitas di Surabaya dan Vinsensius Awey yang merupakan anggota DPRD Surabaya dari Partai NasDem.

Meski demikian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan KMS akan menjaring para bakal cawali independen lainnya sesuai keinginan warga Surabaya hingga nantinya dalam konvensi akan mengerucut menjadi dua nama pasangan calon.

Saat ditanya kenapa KMS ingin mengangkat cawali-cawawali independen? Kusnan mengatakan pasca-berakhirnya jabatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini nantinya KMS berharap akan lahirnya banyak pemimpin-pemimpin baru di Surabaya ini.

"Kita dorong banyak kaum muda yang berani tampil memimpin kota. Tidak cukup untuk berani saja, namun juga membutuhkan wawasan serta manajemen yang bagus dalam memimpin kota besar," ujarnya.

Ia menilai dengan banyak kalangan muda yang akan tampil nantinya menunjukkan kaderisasi di Kota Surabaya ini berjalan baik. Semakin banyak calon yang bersaing dalam pilkada, baik melalui jalur partai atau independen menunjukkan Surabaya punya banyak calon pemimpin atau pusatnya para pemimpin.

"Bapak Jokowi dulu sebelum jadi Wali Kota Solo bukan siapa-siapa, namun kini bisa memimpin Indonesia," katanya.

Selain itu, kata dia, KMS berharap partai politik di Kota Surabaya bisa memunculkan wajah-wajah baru untuk bersaing di Pilkada Surabaya 2020. "Semakin banyak calon, maka semakin bagus," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019