Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Jawa Timur, Rabu menggerakkan semua anggotanya untuk ikut memantau dan melakukan pengawasan guna mengantisipasi kejadian bencana di sejumlah objek wisata di wilayah itu, sebagaimana terjadi di objek wisata Tirta Sumeker Indah (TSI), Sumenep.
"Ini kami lakukan, karena diakui atau tidak, pola pengelolaan objek wisata lokal di Madura ini, termasuk di Pamekasan masih perlu terus diperbaiki," kata Ketua FRPB Pamekasan Budi Cahyono kepada ANTARA di Pamekasan Rabu.
Pada H+6 Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah kali ini, sejumlah objek wisata lokal Pamekasan terpantau banyak didatangi para pengunjung untuk berlibur bersama keluarga.
Salah satunya, seperti di objek Wisata Pantai Jumiang di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Sejak Rabu pagi, warga terus berdatangan, bahkan antrean menuju lokasi objek wisata hingga mencapai 1 kilometer lebih.
Hal yang sama juga terpantau di lokasi objek wisata Pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Kedua objek wisata tersebut, yakni Pantai Jumiang dan Pantai Talang Siring merupakan objek wisata keluarga dan pengunjung merupakan warga lokal yang mudik ke kampung halamannya dan belum kembali ke tempat perantauan.
Ketua FRPB Budi Cahyono menjelaskan, total jumlah anggota FRPB Pamekasan sebanyak 30 orang, dan mereka digerakkan menyebar guna membantu melakukan pengawasan.
"Jadi sifatnya antisipatif, karena kami tidak ingin hal serupa terjadi di lokasi objek wisata di Pamekasan," kata Budi yang juga Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan ini.
Selain FRPB, organisasi komunitas masyarakat lainnya yang juga bergerak membantu melakukan pengawasan di sejumlah objek wisata di Pamekasan kali ini adalah pramuka dan petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Ketiga organisasi ini berbaur dan saling berkoordinasi dengan petugas keamanan lainnya, seperti aparat kepolisian dan TNI yang juga digerakkan ke sejumlah objek wisata yang menjadi tujuan wisata warga Pamekasan kali ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ini kami lakukan, karena diakui atau tidak, pola pengelolaan objek wisata lokal di Madura ini, termasuk di Pamekasan masih perlu terus diperbaiki," kata Ketua FRPB Pamekasan Budi Cahyono kepada ANTARA di Pamekasan Rabu.
Pada H+6 Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah kali ini, sejumlah objek wisata lokal Pamekasan terpantau banyak didatangi para pengunjung untuk berlibur bersama keluarga.
Salah satunya, seperti di objek Wisata Pantai Jumiang di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Sejak Rabu pagi, warga terus berdatangan, bahkan antrean menuju lokasi objek wisata hingga mencapai 1 kilometer lebih.
Hal yang sama juga terpantau di lokasi objek wisata Pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Kedua objek wisata tersebut, yakni Pantai Jumiang dan Pantai Talang Siring merupakan objek wisata keluarga dan pengunjung merupakan warga lokal yang mudik ke kampung halamannya dan belum kembali ke tempat perantauan.
Ketua FRPB Budi Cahyono menjelaskan, total jumlah anggota FRPB Pamekasan sebanyak 30 orang, dan mereka digerakkan menyebar guna membantu melakukan pengawasan.
"Jadi sifatnya antisipatif, karena kami tidak ingin hal serupa terjadi di lokasi objek wisata di Pamekasan," kata Budi yang juga Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan ini.
Selain FRPB, organisasi komunitas masyarakat lainnya yang juga bergerak membantu melakukan pengawasan di sejumlah objek wisata di Pamekasan kali ini adalah pramuka dan petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Ketiga organisasi ini berbaur dan saling berkoordinasi dengan petugas keamanan lainnya, seperti aparat kepolisian dan TNI yang juga digerakkan ke sejumlah objek wisata yang menjadi tujuan wisata warga Pamekasan kali ini.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019