Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh ASN mendoakan Presiden RI pertama Soekarno dan KH Abdul Wahab Chasbullah yang berperan membumikan tradisi halalbihalal, dalam kegiatan silaturahim dan bermaaf-maafan di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Selasa, dalam kegiatan halalbihalal itu, Anas menyampaikan penggagas istilah halalbihalal adalah salah seorang pendiri NU, yakni KH Abdul Wahab Chasbullah.

Ia menceritakan, diawali pada 1948, Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa, para elit politik bersilang pendapat dan enggan duduk dalam satu forum untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa.

"Di pertengahan Ramadhan 1948, Bung Karno meminta pendapat dan saran KH Wahab Chasbullah untuk mengatasi kebuntuan situasi politik Indonesia saat itu. Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturahim," ujar Anas.

Anas lalu mencontohkan percakapan KH Wahab Chasbullah, "Para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan dan itu dosa. Dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehingga silaturahim dipakai istilah halalbihalal," tuturnya.

Dari saran Kiai Wahab itulah, lanjutnya, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri saat itu mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara menghadiri silaturahim yang diberi judul "Halalbihalal".

Dan sejak saat itu, seluruh instansi pemerintah menyelenggarakan halalbihalal, yang kemudian diikuti juga oleh warga masyarakat secara luas. Jadilah itu sebagai kegiatan rutin dan budaya Indonesia saat merayakan Hari Raya Idul Fitri sampai sekarang.

"Untuk itu, Idul Fitri ini harus kita jadikan pula momen untuk saling memperkuat ikatan kekeluargaan bangsa Indonesia. Kita harus bersatu membangun daerah dan bangsa ini, saling memaafkan saudaranya. Sekaligus, mari kita doakan Presiden Soekarno dan KH Wahab Chasbullah yang berperan penting dalam tradisi saling memaafkan umat ini. Al Fatihah," kata Anas mengajak seluruh yang hadir membacakan surat Al Fatihah untuk Bung Karno dan KH Wahab Chasbullah.

Salah seorang staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemkab Banyuwangi Lusi Herawati mengaku senang bisa saling bertemu dan memaafkan.

"Pasti dalam bekerja selama ini ada kesalahan kami. Misalnya ketika kami koordinasi dengan dinas lain, pasti ada khilaf, misal koordinasi hingga larut malam, meminta data saat tengah malam karena ada kebutuhan pelayanan warga yang penting dan sebagainya," tuturnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019