Memasuki arus balik Lebaran 2019 Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, telah mengoperasikan sepuluh loket masuk tambahan untuk kendaraan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang yang akan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk.
"Sepuluh loket tambahan kami operasikan, sebagai bentuk langkah antsipasi lonjakan penumpang kapal feri," ujar General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, di Banyuwangi, Sabtu.
Menurut ia, selain pengoperasian sepuluh loket tambahan, pihak pelabuhan juga telah menyiapkan fasilitas tenda khusus kendaraan roda dua di areal parkir pelabuhan.
Sedangkan kapal feri yang beroperasi di lintasan Selat Bali sampai saat ini, katanya, sebanyak 32 unit kapal dari 56 kapal motor penumpang (KMP) yang ada.
"Sampai sekarang tetap ada 32 kapal feri yang beroperasi. Untuk antisipasi penumpukan penumpang, kami mempercepat pemuatan penumpang kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tujuh dermaga yang ada," tuturnya.
Fahmi Alweni menambahkan puncak arus balik Lebaran 2019 di Pelabuhan Ketapang akan terjadi pada H+7.
"Biasanya arus balik di Pelabuhan Ketapang akan terurai dan tidak akan terjadi penumpukan di pelabuhan, karena sebagian besar pemudik yang akan balik ke Bali, tidak serentak atau tidak bersamaan seperti arus mudik dari Gilimanuk ke Ketapang," paparnya.
Kendati demikian, pihak Pelabuhan Ketapang terus melakukan antisipasi terjadinya lonjakan penumpang kapal feri dari Ketapang ke Gilimanuk.
Dalam pantauan, di areal parkir Pelabuhan Ketapang belum terjadi penumpukan kendaraan roda dua maupun roda empat yang akan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk.
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Sepuluh loket tambahan kami operasikan, sebagai bentuk langkah antsipasi lonjakan penumpang kapal feri," ujar General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, di Banyuwangi, Sabtu.
Menurut ia, selain pengoperasian sepuluh loket tambahan, pihak pelabuhan juga telah menyiapkan fasilitas tenda khusus kendaraan roda dua di areal parkir pelabuhan.
Sedangkan kapal feri yang beroperasi di lintasan Selat Bali sampai saat ini, katanya, sebanyak 32 unit kapal dari 56 kapal motor penumpang (KMP) yang ada.
"Sampai sekarang tetap ada 32 kapal feri yang beroperasi. Untuk antisipasi penumpukan penumpang, kami mempercepat pemuatan penumpang kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tujuh dermaga yang ada," tuturnya.
Fahmi Alweni menambahkan puncak arus balik Lebaran 2019 di Pelabuhan Ketapang akan terjadi pada H+7.
"Biasanya arus balik di Pelabuhan Ketapang akan terurai dan tidak akan terjadi penumpukan di pelabuhan, karena sebagian besar pemudik yang akan balik ke Bali, tidak serentak atau tidak bersamaan seperti arus mudik dari Gilimanuk ke Ketapang," paparnya.
Kendati demikian, pihak Pelabuhan Ketapang terus melakukan antisipasi terjadinya lonjakan penumpang kapal feri dari Ketapang ke Gilimanuk.
Dalam pantauan, di areal parkir Pelabuhan Ketapang belum terjadi penumpukan kendaraan roda dua maupun roda empat yang akan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk.
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019