Masyarakat Italia khususnya yang berada di Kota Roma menikmati 11 film pilihan yang diputar di bioskop Cinema Farnese dalam acara bertajuk Indonesian Cinema Days selama empat hari, dan pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI – Italia .
Miinister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Roma, Charles F. Hutapea kepada Antara London, Senin mengatakan festival film yang berlangsung pada 23-26 Mei itu diadakan KBRI Roma dan Pusbangfilm Kemdikbud RI bekerja sama dengan Joint Cultural Initiative (JCI) Italia dalam rangka mempromosikan Indonesia melalui media film kepada masyarakat Italia.
Untuk menampilkan karya sinematografi yang sesuai dengan selera masyarakat Italia, sejumlah film Indonesia dipilih sutradara senior Italia yang mengenal perfilman Indonesia, Italo Spinelli selaku direktur artistik.
Film yang dipilih memiliki karakter kuat dan berkualitas tinggi dari aspek sinematografi, yang disukai masyarakat Italia. Judul film yang ditampilkan adalah ‘A Copy of My Mind’, ‘Kucumbu Tubuh Indahku’, ‘Da’wah’, ‘Mata Tertutup’, ‘Athirah’, ‘Banda the Dark Forgotten Trail’, ‘Istirahatlah Kata-Kata’, ‘Sekala Niskala’, ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’, ‘Nyai, A Woman from Java’, dan ‘Ada Apa Dengan Cinta? 2’.
Pemeran film dan produser Indonesia, Ayu Laksmi sebagai pemeran dalam film Sekala Niskala; Christoffer Nelwan, pemeran dalam film Athirah dan Anastasia Rina Damayanti, produser mewakili film produksi Garin Nugroho hadir dalam festival itu.
Selain pemutaran film, juga ada diskusi dan pembahasan mengenai perkembangan terkini di Indonesia ditinjau dari aspek politik, ekonomi dan sosial budaya oleh Profesor Romeo Orlandi dari Universitas Bologna, Profesor Antonia Soriente dari Universitas Napoli L’Orientale dan jurnalis Emanuele Giordana.
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani dalam sambutan pada acara pembukaan mengemukakan kegembiraannya atas penyelenggaraan festival film Indonesia tunggal di Kota Roma untuk pertama kali. “Saya mengharapkan melalui pemutaran film Indonesia ini, masyarakat Italia semakin mengenal Indonesia selanjutnya akan mendorong kerja sama di berbagai bidang,” ujar Dubes Esti.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dian Wahyuni menyampaikan kemajuan industri perfilman Indonesia saat ini dan menawarkan kerja sama dengan sineas Italia.
“Kami menyambut baik para pelaku industri perfilman dari Italia untuk melakukan kolaborasi dengan Indonesia,” ujar Dian.
Seorang pengunjung Giada menyampaikan kekagumannya akan film yang ditonton, “Film-film sangat menarik dan memiliki pesan spesial untuk penontonnya, saya mengajak teman di Italia untuk datang ke festival dan menonton film-filmnya”.
Para pengunjung terlihat sangat antusias menikmati pemutaran film yang diadakan setiap sore hingga malam hari di bioskop bergaya klasik yang menjadi kebanggaan Kota Roma di daerah seni Campo De’ Fiori.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Miinister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Roma, Charles F. Hutapea kepada Antara London, Senin mengatakan festival film yang berlangsung pada 23-26 Mei itu diadakan KBRI Roma dan Pusbangfilm Kemdikbud RI bekerja sama dengan Joint Cultural Initiative (JCI) Italia dalam rangka mempromosikan Indonesia melalui media film kepada masyarakat Italia.
Untuk menampilkan karya sinematografi yang sesuai dengan selera masyarakat Italia, sejumlah film Indonesia dipilih sutradara senior Italia yang mengenal perfilman Indonesia, Italo Spinelli selaku direktur artistik.
Film yang dipilih memiliki karakter kuat dan berkualitas tinggi dari aspek sinematografi, yang disukai masyarakat Italia. Judul film yang ditampilkan adalah ‘A Copy of My Mind’, ‘Kucumbu Tubuh Indahku’, ‘Da’wah’, ‘Mata Tertutup’, ‘Athirah’, ‘Banda the Dark Forgotten Trail’, ‘Istirahatlah Kata-Kata’, ‘Sekala Niskala’, ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’, ‘Nyai, A Woman from Java’, dan ‘Ada Apa Dengan Cinta? 2’.
Pemeran film dan produser Indonesia, Ayu Laksmi sebagai pemeran dalam film Sekala Niskala; Christoffer Nelwan, pemeran dalam film Athirah dan Anastasia Rina Damayanti, produser mewakili film produksi Garin Nugroho hadir dalam festival itu.
Selain pemutaran film, juga ada diskusi dan pembahasan mengenai perkembangan terkini di Indonesia ditinjau dari aspek politik, ekonomi dan sosial budaya oleh Profesor Romeo Orlandi dari Universitas Bologna, Profesor Antonia Soriente dari Universitas Napoli L’Orientale dan jurnalis Emanuele Giordana.
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani dalam sambutan pada acara pembukaan mengemukakan kegembiraannya atas penyelenggaraan festival film Indonesia tunggal di Kota Roma untuk pertama kali. “Saya mengharapkan melalui pemutaran film Indonesia ini, masyarakat Italia semakin mengenal Indonesia selanjutnya akan mendorong kerja sama di berbagai bidang,” ujar Dubes Esti.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dian Wahyuni menyampaikan kemajuan industri perfilman Indonesia saat ini dan menawarkan kerja sama dengan sineas Italia.
“Kami menyambut baik para pelaku industri perfilman dari Italia untuk melakukan kolaborasi dengan Indonesia,” ujar Dian.
Seorang pengunjung Giada menyampaikan kekagumannya akan film yang ditonton, “Film-film sangat menarik dan memiliki pesan spesial untuk penontonnya, saya mengajak teman di Italia untuk datang ke festival dan menonton film-filmnya”.
Para pengunjung terlihat sangat antusias menikmati pemutaran film yang diadakan setiap sore hingga malam hari di bioskop bergaya klasik yang menjadi kebanggaan Kota Roma di daerah seni Campo De’ Fiori.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019