Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur, Kamis pagi berangkat ke Sampang meninjau Kantor Polsek Tambelangan yang dibakar massa pada Rabu (22/5) malam.

"Saya bersama Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa) dan Pangdam V/Brawijaya (Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi) mau ke Sampang untuk melihat kejadian tadi malam," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda setempat, Kamis.

Kapolda menjelaskan, selain meninjau Kantor Polsek yang dibakar, Forkopimda Jatim juga akan bertemu beberapa tokoh di Sampang.

"Ketemu dengan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh lain yang saat ini sudah berkumpul di Polres," ujarnya.

Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa, sehingga menyebabkan institusi ludes dilalap api.

"Kejadiannya tadi malam (Rabu, 22/5) sekitar pukul 22.00 WIB," kata warga setempat Syamsul Arifin kepada ANTARA per telepon, Kamis pagi.

Syamsul yang juga anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tambelangan ini menuturkan, kejadian itu berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke kantor Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Massa itu selanjutnya melempari kantor mapolsek dengan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan.

Dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin bringas, hingga akhirnya terjadi pembakaran.

"Saat kebakaran itu, sempat ada mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kejadian, namun akhirnya kembali karena juga diancam oleh massa," kata Syamsul, menjelaskan.

Jumlah kekuatan personel polisi yang sedikit membuat kelompok penyerang semakin leluasa melakukan aksinya, sehingga personel Polsek Tambelangan terpaksa menjauh.

Awalnya, jumlah massa yang datang ke Mapolsek Tambelangan itu hanya sekitar 50 orang, namun kemudian bertambah menjadi ratusan orang.

Dugaan sementara, penyerangan kantor Mapolsek Tambelangan ini terkait tewasnya enam orang pendukung Prabowo-Sandi saat berunjuk rasa di Jakarta, dan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap mereka.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019