Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberi penjelasan terkait beredarnya pemberitaan cuitan tentang sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU di media sosial melibatkan Soegianto Sukostiho yang merupakan salah dosen di perguruan tinggi tersebut.

"Kami sampaikan bahwa ciutannya di akun media sosial Soegianto adalah sikap pribadi beliau dan tak ada hubungannya dengan lembaga Unair," ujarnya Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo kepada wartawan di Surabaya, Jatim, Rabu.

Sejak awal bulan Mei, kata dia, Soegianto Sukostiho yang merupakan dosen Fakultas Sains dan Teknologi mempertanyakan hasil sistem informasi penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan KPU.

Dalam cuitan akun "Facebook" milik Soegianto dan kemudian banyak dilansir media lainnya, yang bersangkutan mengatakan telah menemukan kesalahan "input" sebanyak 57.794 suara dalam sistem informasi penghitungan suara KPU.

Selanjutnya, kata dia, akibat dari unggahan tersebut dikabarkan Soegianto hilang dan tidak bisa dihubungi.

Merespons kabar beredar tersebut, Suko Widodo sampaikan bahwa Soegianto memang merupakan dosen jurusan Fisika di Unair dan tidak berkompeten untuk menilai kepakaran Soegianto dalam bidang informasi teknologi.

Sukowi, sapaan akrabnya, juga menepis berita yang menyebutkan bahwa Soegianto tidak bisa dihubungi.

"Karena berdasarkan kontak dengan kolega, saat ini yang bersangkutan masih tetap berada di Surabaya dan menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan normal. Kami sudah mencoba menghubungi, tapi ponselnya kadang aktif kadang tidak," ucapnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019