Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur segera meluncurkan aplikasi digital untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha logistik dan forwarding di wilayah setempat, sekaligus sebagai langkah untuk menyongsong era industri 4.0.

Ketua DPW ALFI Jatim Henky Pratoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Kamis malam, mengemukakan bahwa perubahan yang diakibatkan era digital sudah tidak terelakkan dan digitalisasi juga bukan barang baru lagi.

Sebagian pelaku usaha logistik dan forwarding sudah mulai mengalihkan sistem dari pola konvensional ke digital sejak beberapa tahun terakhir, kendati ada juga sebagian yang lainnya masih berkutat dengan pola konvensial.

Menurut Henky, ALFI Jatim sebagai organisasi yang mengayomi pelaku usaha logistik dan forwarding tidak bisa memaksa anggotanya yang masih menggunakan cara konvensial untuk serta merta beralih ke sistem digital, tetapi akan terus mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi digital dengan melakukan sosialisasi karena digitalisasi menawarkan efisiensi.

"Digitalisasi juga merupakan salah satu kesiapan pelaku usaha logistik dan forwarding memasuki industri 4.0," kata Henky, yang sehari sebelumnya menjadi pembicara seminar bertema "Haruskan Revolusi Industri 4.0 Berperan Total dalam Usaha Jasa Kepelabuhanan".

Henky menambahkan bahwa saat ini ALFI Jatim juga sedang menyiapkan aplikasi digital untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha. Pada tahap awal aplikasi ini memang baru diaplikasi melalui perangkat komputer atau laptop berbasis internet, namun selanjutnya akan dikembangkan dan diaplikasikan dengan menggunakan perangkat telepon pintar berbasis Android.

Langkah ini diharapkan bisa mendorong mereka memasuki era digital secara total. "Kami belum menamai untuk aplikasi digital ini, namun pada Juni nanti akan disosialisasikan secara internal. Setelah itu, kita akan luncurkan aplikasi tersebut. Kami berharap aplikasi ini akan memenuhi kebutuhan mereka di era digital sekarang," ujarnya.

Menurut ia, era digital sudah menjadi keharusan, karena layanan jasa kepelabuhanan sekarang juga sudah mengadopsi berbagai platform berbasis digital. "Mindset pelaku usaha memang sudah harus berubah dan digitalisasi sudah menjadi keharusan. Karena dengan digitalisasi, kemudahan, kecepatan dan efisiensi biaya akan diperoleh," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menegaskan bahwa digitalisasi berujung pada efisiensi. Dia mencontohkan penerapan smart port dan smart logistic mampu memangkas post clearance dalam pengeluaran barang di pelabuhan hingga 75 persen, mengurangi antean loket sampai 50 persen dan memangkas biaya pengurusan DO sekitar 75 persen.

"Efisiensi dan kolaborasi menjadi kebutuhan di era sekarang," ujarnya.

Namun demikian, Yukki mengingatkan transformasi digital bukan semata-mata memindahkan proses bisnis manual menjadi digital melalui penerapan ssstem tertentu, melainkan harus disertai dengan perubahan proses bisnis yang mengedepankan tiga nilai, yakni faster, better dan cheaper.

Perubahan bisnis proses inilah yang seringkali menimbulkan gesekan di antara pemangku kepentingan, sebab terkadang perubahan ini terhalang ego sektoral, di mana tidak diinginkan adanya perubahan peran dari pihak terkait.

"Bagaimanapun optimalisasi ketiga nilai digitalisasi memerlukan keterlibatan banyak pihak atau pemangku kepentingan. Keterlibatan itu tidak terbatas pada keterikatan terhadap suatu platform tertentu, melainkan diperlukan adanya integrasi dalam suatu ekosistem yang memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan. Integrasi menjadi kata kunci dalam Industri 4.0. Semakin banyak integrasi yang dilakukan, semakin tinggi nilai tambah yang diberikan dan nilai baru yang dihasilkan," katanya.

Pada seminar yang sama, Direktur Operasi dan Komersil Pelindo III Putut Sri Muljanto menyatakan bahwa Pelindo telah menerapkan layanan jasa kepelabuhanan berbasis digital, sehingga juga mendukung upaya semua pihak untuk mengadopsi layanan digital. "Selain efisiensi, digitalisasi juga memberi ruang untuk transparansi," ungkap Putut.

Pewarta: DK

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019