Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magetan, Jawa Timur menyiagakan petugas kesehatan di kecamatan bagi penyelenggara pemilu yang masih melakukan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di daerah setempat.
Ketua KPU Magetan Poppy Putranto, Selasa mengatakan petugas kesehatan yang disiagakan tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Magetan.
"Jadi kami sudah berkoordinasi dengan Pak Bupati Magetan untuk membantu menyiagakan petugas medis di kecamatan-kecamatan yang hingga kini masih melakukan proses rekapitulasi penghitungan suara," ujar Poppy kepada wartawan di Magetan.
Menurut dia, penyiagaan petugas medis tersebut guna mencegah jatuhnya korban jiwa, baik petugas PPS, PPK pengawas, saksi parpol, maupun petugas pengamanan yang sakit maupun kelelahan saat rapat pleno di masing-masing kecamatan.
"Petugas kesehatan tersebut akan terus siaga hingga proses rekapitulasi penghitungan suara selesai dilakukan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya petugas yang drop kondisinya saat bertugas," kata dia.
Nantinya, petugas penyelenggara pemilu akan diperiksa tekanan darahnya dan juga diberi vitamin agar kondisi tubuhnya fit.
Pihaknya tidak ingin jumlah korban petugas penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal dunia di Kabupaten Magetan bertambah.
Sesuai data, terdapat seorang anggota KPPS di wilayahnya yang meninggal dunia dan seorang Ketua KPPS yang sakit akibat kelelahan saat melakukan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019.
Adapun anggota KPPS yang meninggal dunia tersebut adalah atas nama Isran yang bertugas di TPS 4 Desa Sumberejo, Kecamatan Maospati, Magetan. Sedangkan petugas KPPS yang dilaporkan sakit adalah Edi Saputro yang bertugas sebagai Ketua KPPS TPS 1 Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Magetan.
Ia menambahkan, pihaknya telah mendata dan melaporkan ke KPU RI tentang adanya petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dan sakit di wilayahnya.
Sementara itu, informasi dari petugas kesehatan yang berjaga di Kecamatan Panekan dan Sukomoro, para petugas PPS, PPK, serta saksi parpol yang berobat di pelayanan yang mereka sediakan kebanyakan mengalami kelelahan, tekanan darah rendah, darah tinggi, stres, dan lain-lain akibat sudah beberapa hari tidak tidur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua KPU Magetan Poppy Putranto, Selasa mengatakan petugas kesehatan yang disiagakan tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Magetan.
"Jadi kami sudah berkoordinasi dengan Pak Bupati Magetan untuk membantu menyiagakan petugas medis di kecamatan-kecamatan yang hingga kini masih melakukan proses rekapitulasi penghitungan suara," ujar Poppy kepada wartawan di Magetan.
Menurut dia, penyiagaan petugas medis tersebut guna mencegah jatuhnya korban jiwa, baik petugas PPS, PPK pengawas, saksi parpol, maupun petugas pengamanan yang sakit maupun kelelahan saat rapat pleno di masing-masing kecamatan.
"Petugas kesehatan tersebut akan terus siaga hingga proses rekapitulasi penghitungan suara selesai dilakukan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya petugas yang drop kondisinya saat bertugas," kata dia.
Nantinya, petugas penyelenggara pemilu akan diperiksa tekanan darahnya dan juga diberi vitamin agar kondisi tubuhnya fit.
Pihaknya tidak ingin jumlah korban petugas penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal dunia di Kabupaten Magetan bertambah.
Sesuai data, terdapat seorang anggota KPPS di wilayahnya yang meninggal dunia dan seorang Ketua KPPS yang sakit akibat kelelahan saat melakukan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019.
Adapun anggota KPPS yang meninggal dunia tersebut adalah atas nama Isran yang bertugas di TPS 4 Desa Sumberejo, Kecamatan Maospati, Magetan. Sedangkan petugas KPPS yang dilaporkan sakit adalah Edi Saputro yang bertugas sebagai Ketua KPPS TPS 1 Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Magetan.
Ia menambahkan, pihaknya telah mendata dan melaporkan ke KPU RI tentang adanya petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dan sakit di wilayahnya.
Sementara itu, informasi dari petugas kesehatan yang berjaga di Kecamatan Panekan dan Sukomoro, para petugas PPS, PPK, serta saksi parpol yang berobat di pelayanan yang mereka sediakan kebanyakan mengalami kelelahan, tekanan darah rendah, darah tinggi, stres, dan lain-lain akibat sudah beberapa hari tidak tidur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019