Pasukan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur diterjunkan ke lokasi penembakan di Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, saat pelaksanaan pemungutan suara berlangsung pada Rabu.

"Mereka kami gerakkan ke lokasi untuk menetralisasi keadaan dan membubarkan dua kelompok massa yang sedang bertikai," kata Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman di Sampang, Rabu sore.

Kasus penembakan ini terjadi akibat rebutan menjadi saksi pada Pemilu 2019. Korban yang tertembak bernama Mansur, yang menderita luka pada bagian tangan sebelah kiri.

Menurut kapolres, kejadian ini berlangsung sekitar pukul 09.45 WIB di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang.

Saat itu, ada kelompok massa yang dipimpin seorang bernama Muara, berencana mengambil mandat saksi dari caleg Hanura Dapil IV bernama Farfar.

Namun, tindakan Muara tersebut langsung memicu aksi protes dan perlawanan dari pihak Widjan, Kepala Desa Ketapang Daya yang sebelumnya diserahi mandat untuk menjadi saksi Farfar.

Akibatnya, bentrok antardua kelompok massa itu pun terjadi, yakni kelompok massa Widjan yang membawa senjata tajam dengan massa dari kelompok Muara yang membawa senjata tajam dan senjata api.

"Dan bentrokan ini juga mengakibatkan jatuhnya korban, salah satunya Mansur. Diketahui, Mansur merupakan massa dari pihak Widjan," jelas kapolres.

Saat bentrok berlangsung, Mansur tertembak di bagian tangan sebelah kiri. Petugas langsung membawa korban ke Rumah Sakit Ketapang untuk mendapatkan perawatan.

Kapolres menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku penembakan bernama Muara, warga Banyuates.

"Si Muara ini melakukan penembakan beberapa kali ke massa Widjan dan mengenai korban yang bernama Mansur ini," tambahnya.

Saat ini, ujarnya, polisi juga menyita peluru sebanyak enam buah dan empat proyektil peluru. Barang bukti itu diamankan di Polres Sampang.

Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif menyatakan, meski sempat terganggu kasus penembakan, pelaksanaan pemungutan suara di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, tetap berlanjut.

"Laporan dari pihak PPK Banyuates berlanjut," kata Syamsul yang saat dihubungi Antara sedang berada dalam sebuah pertemuan membahas kasus itu bersama aparat keamanan.

Ia juga menjelaskan, pengamanan oleh aparat kepolisian dan TNI di Desa Tapaan, Kecamatan Banyuantes, diperketat untuk mengantisipasi bentrok susulan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019