Langkah sinergi para pemangku kepentingan khususnya pemerintah daerah yang meliputi Pemerintah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu menjadi salah satu kunci untuk memajukan wilayah Malang Raya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan A mengatakan bahwa langkah sinergi tersebut diusung dalam konsep pentahelix collaboration, yakni merupakan kolaborasi yang mencakup lima unsur dan diharapkan mampu dioptimalisasi kerja samanya.
"Ada satu konsep yang disebut sebagai pentahelix collaboration, ini kurang lebih satu gambaran bahwa dalam menata Malang Raya ini, ada lima unsur yang sangat penting untuk disinergikan," ujar Azka dalam Malang Raya Economic Forum, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Azka menjelaskan, lima unsur tersebut adalah pemerintah, yang meliputi Pemerintah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media. Sinergi para pemangku kepentingan termasuk lima unsur tersebut, penting untuk dilakukan dalam memajukan wilayah Malang Raya.
Menurut Azka, ada beberapa tantangan dan potensi untuk memajukan wilayah Malang Raya, khususnya pada sektor perekonomian. Tantangan yang harus dihadapi adalah, kemampuan industri untuk menyerap tenaga kerja saat ini terbatas, akibat dari pelemahan ekonomi global.
Kemudian, terkait kinerja industri dan pertanian tidak bisa dipisahkan dari perkembangan infrastruktur yang ada, sehingga, upaya untuk pengembangan infrastruktur di Malang Raya perlu ditingkatkan. Tantangan terakhir adalah, permasalahan tata niaga komoditas bahan pangan yang masih belum efektif dan efisien.
"Kemampuan industri untuk menyerap tenaga kerja yang terbatas, akibat pelemahan ekonomi global, menjadi isu yang kami perhatikan," kata Azka.
Sementara itu, potensi wilayah Malang Raya meliputi pengembangan sektor pariwisata, yang kondisinya saat ini masih bisa didorong untuk dioptimalkan, baik pada sektor sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada.
Kemudian, mendorong investasi yang bisa menopang infrastruktur pendukung, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk pada sektor-sektor utama, dan letak Malang Raya yang strategis, diharapkan mampu menjadi hub untuk wilayah tengah dan selatan Jawa Timur, guna menjaga stabilitas harga.
Perekonomian Malang Raya masih bisa lebih dioptimalkan. Berdasar catatan, pada 2018, pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Malang diproyeksikan tumbuh berkisar antara 5,6-5,8 persen, di mana reaslisasi pada 2017 tercatat 5,57 persen atau sedikit di atas pertumbuhan Provinsi Jawa Timur yang sebesar 5,45 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019