Lembaga riset politik Surabaya Consulting Group (SCG) memprediksi alokasi 10 kursi DPR RI mewakili daerah pemilihan I yang meliputi Surabaya dan Sidoarjo terdistribusi ke lima partai politik.
"Kami telah merampungkan hasil survei pemilu legislatif dan hasilnya parlemen pusat untuk PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, NasDem, dan Golkar," ujar Direktur Eksekutif SCG Didik Prasetiyono kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, salah satu faktor penentu adalah tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 77,69 persen di dapil tersebut, sehingga mempengaruhi dan berdampak positif terhadap perolehan parpol-parpol yang diidentifikasi sebagai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
Berdasarkan survei SCG, PDIP mengunci tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 35,96 persen, disusul PKB 13,65 persen, Gerindra 6,73 persen, Golkar 3,85 persen, NasDem 3,46 persen, Demokrat 2,69 persen, PAN 2,69 persen, dan PPP 1,15 persen.
Partai-partai lain, kata dia, mendapat di bawah satu persen, sedangkan undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 26,73 persen.
Mantan komisioner KPU Jatim itu menjelaskan, setelah hasil survei dikonversi ke metode perhitungan terbaru Sainte Lague dengan menghilangkan variabel undecided voters, maka dari 10 kursi DPR, sebanyak lima kursi menjadi milik PDIP, dua kursi untuk PKB, serta masing-masing satu kursi untuk Gerindra, NasDem dan Golkar.
"Tidak bisa dipungkiri dapil ini, terutama Surabaya, adalah kandang banteng. Capaian PDIP ini juga tidak terlepas dari efek Jokowi serta perubahan sistem penghitungan dari BPP (Bilangan Pembagi Pemilih) menjadi Sainte Lague yang menguntungkan partai bersuara besar," ucapnya.
Dari sepuluh kursi, lanjut dia, lima kursi untuk PDIP diprediksi berlabuh ke Puti Soekarnoputri dan Bambang DH yang suaranya relatif aman, lalu tiga kursi lainnya masih diperebutkan Citra Oktavia, Indah Kurnia, Andre Hehanusa, dan Laksda (Purn) Yuhastihar yang selisihnya masih dalam margin of error.
Kemudian, dua kursi untuk PKB diprediksi yang teraman adalah milik Syaikhul Islam, sedangkan Fandi Utomo dan Arzetti Bilbina masih beradu kuat merebut satu kursi lainnya.
Selanjutnya, satu kursi untuk Gerindra diprediksi milik petahana Bambang Haryo dan Rahmat Muhajirin masih berebut, lalu Golkar nama Adies Kadir ditempel ketat Abraham Sridjaja.
"Satu kursi untuk NasDem, diperebutkan Maruli Hutagalung yang masih ditempel ketat Vincesius Awey dan Manohara Pinot," katanya.
Sementara itu, survei SCG digelar 18-24 Maret 2019 dengan jumlah responden 520 orang, menggunakan metode multistage random sampling, memiliki margin of error 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen, termasuk pembiayaan dari dana internal lembaga.
Pemilihan umum serentak digelar 17 April 2019 untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR RI, DPD, dan presiden-wakil presiden periode 2019-2024.
Untuk Pemilihan Presiden diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami telah merampungkan hasil survei pemilu legislatif dan hasilnya parlemen pusat untuk PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, NasDem, dan Golkar," ujar Direktur Eksekutif SCG Didik Prasetiyono kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, salah satu faktor penentu adalah tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 77,69 persen di dapil tersebut, sehingga mempengaruhi dan berdampak positif terhadap perolehan parpol-parpol yang diidentifikasi sebagai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01.
Berdasarkan survei SCG, PDIP mengunci tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 35,96 persen, disusul PKB 13,65 persen, Gerindra 6,73 persen, Golkar 3,85 persen, NasDem 3,46 persen, Demokrat 2,69 persen, PAN 2,69 persen, dan PPP 1,15 persen.
Partai-partai lain, kata dia, mendapat di bawah satu persen, sedangkan undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 26,73 persen.
Mantan komisioner KPU Jatim itu menjelaskan, setelah hasil survei dikonversi ke metode perhitungan terbaru Sainte Lague dengan menghilangkan variabel undecided voters, maka dari 10 kursi DPR, sebanyak lima kursi menjadi milik PDIP, dua kursi untuk PKB, serta masing-masing satu kursi untuk Gerindra, NasDem dan Golkar.
"Tidak bisa dipungkiri dapil ini, terutama Surabaya, adalah kandang banteng. Capaian PDIP ini juga tidak terlepas dari efek Jokowi serta perubahan sistem penghitungan dari BPP (Bilangan Pembagi Pemilih) menjadi Sainte Lague yang menguntungkan partai bersuara besar," ucapnya.
Dari sepuluh kursi, lanjut dia, lima kursi untuk PDIP diprediksi berlabuh ke Puti Soekarnoputri dan Bambang DH yang suaranya relatif aman, lalu tiga kursi lainnya masih diperebutkan Citra Oktavia, Indah Kurnia, Andre Hehanusa, dan Laksda (Purn) Yuhastihar yang selisihnya masih dalam margin of error.
Kemudian, dua kursi untuk PKB diprediksi yang teraman adalah milik Syaikhul Islam, sedangkan Fandi Utomo dan Arzetti Bilbina masih beradu kuat merebut satu kursi lainnya.
Selanjutnya, satu kursi untuk Gerindra diprediksi milik petahana Bambang Haryo dan Rahmat Muhajirin masih berebut, lalu Golkar nama Adies Kadir ditempel ketat Abraham Sridjaja.
"Satu kursi untuk NasDem, diperebutkan Maruli Hutagalung yang masih ditempel ketat Vincesius Awey dan Manohara Pinot," katanya.
Sementara itu, survei SCG digelar 18-24 Maret 2019 dengan jumlah responden 520 orang, menggunakan metode multistage random sampling, memiliki margin of error 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen, termasuk pembiayaan dari dana internal lembaga.
Pemilihan umum serentak digelar 17 April 2019 untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR RI, DPD, dan presiden-wakil presiden periode 2019-2024.
Untuk Pemilihan Presiden diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019