Ribuan warga Nahdliyin dari Kota Blitar dan sekitarnya menggelar doa bersama di halaman Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar, Jawa Timur, dekat area makam Bung Karno, Minggu, untuk kemenangan pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar yang hadir dalam acara itu menegaskan bahwa sosok calon Presiden dan calon Wakil Presiden Jokowi-KH Ma'ruf sangat pantas memimpin Indonesia.
Ia mengajak warga Nahdliyin untuk ikut memenangkan pasangan itu dalam Pemilu 2019.
"Jokowi-Amin menang, negara aman, Pancasila aman, UUD aman," katanya di hadapan warga Nahdliyin.
Lebih lanjut, Marzuki mengatakan bahwa Jokowi juga merupakan seorang nasionalis yang tidak mungkin akan mengkhianati Pancasila dan UUD 1945. Bahkan, Jokowi juga yang menghadirkan acara rutin khataman Kitab Suci Al-Quran.
KH Marzuki Mustamar menambahkan, Jokowi juga yang membiasakan acara selawatan di Isra Mi'raj. Untuk itu, dia menilai terlalu jika ada warga NU yang tidak ikut mendukung.
Dalam kegiatan itu, KH Marzuki juga sempat berbicara soal NU yang mendapatkan kursi pimpinan. Ketika Jokowi menjadi Presiden, kader NU yang duduk di pimpinan, yakni Khofifah Indar Parawansa yang menjabat Menteri Sosial. Lukman Hakim Saifuddin sebagai Menteri Agama, Marwan Ja'far menjabat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir, serta Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BN2TKI) Nusron Wahid.
Diharapkan ketika Jokowi-KH Ma'ruf terpilih, NU bisa mendapatkan tambah satu kursi lagi, namun semuanya juga diserahkan kepada pimpinan untuk seluruh umat.
Acara itu diikuti ribuan warga Nahdliyin dari Blitar dan daerah sekitarnya. Awalnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan hadir, tetapi batal.
Namun demikian, hal itu tidak mengurangi kesuksesan acara yang dari awal hingga akhir berjalan dengan tertib dan lancar. Kegiatan ini doa bersama untuk Jokowi-KH Ma'ruf serta untuk pemilu agar berjalan dengan lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar yang hadir dalam acara itu menegaskan bahwa sosok calon Presiden dan calon Wakil Presiden Jokowi-KH Ma'ruf sangat pantas memimpin Indonesia.
Ia mengajak warga Nahdliyin untuk ikut memenangkan pasangan itu dalam Pemilu 2019.
"Jokowi-Amin menang, negara aman, Pancasila aman, UUD aman," katanya di hadapan warga Nahdliyin.
Lebih lanjut, Marzuki mengatakan bahwa Jokowi juga merupakan seorang nasionalis yang tidak mungkin akan mengkhianati Pancasila dan UUD 1945. Bahkan, Jokowi juga yang menghadirkan acara rutin khataman Kitab Suci Al-Quran.
KH Marzuki Mustamar menambahkan, Jokowi juga yang membiasakan acara selawatan di Isra Mi'raj. Untuk itu, dia menilai terlalu jika ada warga NU yang tidak ikut mendukung.
Dalam kegiatan itu, KH Marzuki juga sempat berbicara soal NU yang mendapatkan kursi pimpinan. Ketika Jokowi menjadi Presiden, kader NU yang duduk di pimpinan, yakni Khofifah Indar Parawansa yang menjabat Menteri Sosial. Lukman Hakim Saifuddin sebagai Menteri Agama, Marwan Ja'far menjabat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir, serta Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BN2TKI) Nusron Wahid.
Diharapkan ketika Jokowi-KH Ma'ruf terpilih, NU bisa mendapatkan tambah satu kursi lagi, namun semuanya juga diserahkan kepada pimpinan untuk seluruh umat.
Acara itu diikuti ribuan warga Nahdliyin dari Blitar dan daerah sekitarnya. Awalnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan hadir, tetapi batal.
Namun demikian, hal itu tidak mengurangi kesuksesan acara yang dari awal hingga akhir berjalan dengan tertib dan lancar. Kegiatan ini doa bersama untuk Jokowi-KH Ma'ruf serta untuk pemilu agar berjalan dengan lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019