Menteri ESDM Ignasius Jonan mendorong pendidikan vokasi di berbagai daerah untuk memberikan keahlian spesifik kepada siswa, serta memenuhi lapangan kerja yang sangat membutuhkan keahlian melalui vokasi.

"Seperti arahan Bapak Presiden, ke depan kita sebagai bangsa yang memiliki jumlah tenaga kerja besar, harus menciptakan lebih banyak sekolah vokasi, sebab kita sudah memiliki banyak sekali sekolah umum, tapi kurang memiliki keahlisan spesifik," kata Jonan, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, usai meresmikan Program Pemberdayaan Masyarakat di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
 
Menurutnya, pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan Berau Coal yang telah mendirikan politeknik pertama di Kabupaten Berau untuk mengembangkan dan memperbesar sumber daya manusia daerah.

Ia mengatakan, inisiatif semacam ini akan membuka aktivitas ekonomi serta lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar jika suatu saat kegiatan eksplorasi pertambangan usai.

Sementara itu, Presiden Komisaris Berau Coal G Sulistiyanto mengatakan, adanya politeknik ini bertujuan pemerataan pendidikan yang berkualitas sebagai landasan bagi pergerakan roda bisnis berkelanjutan.

"Khususnya bagi Berau Coal yang didukung lebih dari 21 ribu karyawan berikut kontraktor, dimana 52 persen di antaranya adalah warga Berau," katanya.

Direktur Utama Berau Coal Fuganto Widjaja mengatakan, kehadiran lembaga pendidikan vokasi di bidang pertambangan, diinisiasi perusahaan dan berada persis di sentra pertambangan, hal ini sebagai upaya menjaring potensi daerah, serta membekali masyarakat dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Menurutnya, Politeknik Sinar Mas Berau Coal bermula dari diklat berdurasi tiga bulan bagi para lulusan sekolah menengah atas dan kini tumbuh menjadi lembaga pendidikan diploma pertama di Kabupaten Berau.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong keterlibatan sektor industri guna berbagi pengetahuan, kompetensi dan kecakapan dalam menghasilkan sumber daya siap kerja.

Di tahun 2018, politeknik yang dikelola oleh Yayasan Dharma Bakti Berau Coal ini mendapatkan izin membuka program studi Diploma 4 Teknik Rekayasa Logistik, Diploma 3 Perawatan Mesin Pertambangan serta Diploma 3 Survei dan Pemetaan menggunakan pendekatan dual sistem yang memadukan pembelajaran sebanyak 30 persen dan 70 persen selebihnya berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri, dalam hal ini pertambangan.

Para lulusan sedikitnya akan menyandang sebuah sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019