Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan tera ulang tangki ukur mobil yang digunakan untuk mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina ke stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU).
"Tera ulang ini (tangki ukur mobil untuk distribusi BBM dari Pertamina ke SPBU dilakukan setiap dua tahun sekali. Jika tidak ada surat, mobil juga tidak bisa masuk ke Pertamina," kata Kepala Bidang Metrologi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dwi Rahman di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan, tugas bagian metrologi memang melakukan tera dan tera ulang pada alat ukur, timbangan dan perlengkapannya hingga tangki ukur mobil. Semuanya wajib ditera ulang untuk memastikan isi tangki apakah sesuai atau tidak.
"Yang ditera ulang itu isinya, kualitas isinya sesuai atau tidak. Kami punya untuk uji bejana yang standar, ada yang 1.000 liter dan 500 liter. Jadi, kalau isi tangki hingga 32 ribu liter, harus diukur sesuai dengan isi tangki," kata dia.
Ia juga menyebutkan, saat proses tera ulang, tangki mobil harus dalam keadaan kering. Tangki akan diisi dengan air yang sudah disiapkan di kantor, lalu diukur sesuai dengan kapasitas tangki mobil.
"Nanti setelah selesai dan sesuai, akan diberikan tanda dan dibuatkan surat keterangan," kata dia.
Ia enambahkan, tera ulang ini penting untuk menjamin kualitas dari isi tangki. Jika tidak ada surat keterangan sudah ditera ulang, dipastikan mobil juga tidak bisa masuk ke Pertamina. Begitu juga, ketika sudah sampai di SPBU, telat sehari untuk tera ulang, dipastikan pengelola SPBU juga tidak mau BBM itu masuk ke SPBU.
Dwi menyebutkan, program tera ulang memang sudah diambil alih oleh daerah. Di Kota Kediri, hampir setiap sore terdapat kendaraan Pertamina yang melakukan tera ulang. Namun, semuanya juga berdasarkan surat yang masuk.
"Tangki mobil itu bukan dari Kediri tapi dari Surabaya. Jadi, itu adalah anak perusahaan Pertamina. Yang masuk ke Kediri ada dari Madiun, Surabaya, Tuban, Malang, dan kota lain. Misalnya di Surabaya ada hingga 150-200 kendaraan, tapi tidak semua melakukan tera ulang di Kediri. Kami misalnya tiap hari ada dua kendaraan, itu pun sudah mulai sejak jam 4 pagi," kata dia.
Ia menambahkan, selama ini mobil tangki untuk isi BBM baik. Pihaknya selalu memberikan surat bagi kendaraan yang setelah dilakukan tera ulang memang dalam keadaan baik. Hal itu juga sebagai kepastian bagi SPBU termasuk ke konsumen untuk mendapatkan barang sesuai dengan yang dipesan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Tera ulang ini (tangki ukur mobil untuk distribusi BBM dari Pertamina ke SPBU dilakukan setiap dua tahun sekali. Jika tidak ada surat, mobil juga tidak bisa masuk ke Pertamina," kata Kepala Bidang Metrologi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dwi Rahman di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan, tugas bagian metrologi memang melakukan tera dan tera ulang pada alat ukur, timbangan dan perlengkapannya hingga tangki ukur mobil. Semuanya wajib ditera ulang untuk memastikan isi tangki apakah sesuai atau tidak.
"Yang ditera ulang itu isinya, kualitas isinya sesuai atau tidak. Kami punya untuk uji bejana yang standar, ada yang 1.000 liter dan 500 liter. Jadi, kalau isi tangki hingga 32 ribu liter, harus diukur sesuai dengan isi tangki," kata dia.
Ia juga menyebutkan, saat proses tera ulang, tangki mobil harus dalam keadaan kering. Tangki akan diisi dengan air yang sudah disiapkan di kantor, lalu diukur sesuai dengan kapasitas tangki mobil.
"Nanti setelah selesai dan sesuai, akan diberikan tanda dan dibuatkan surat keterangan," kata dia.
Ia enambahkan, tera ulang ini penting untuk menjamin kualitas dari isi tangki. Jika tidak ada surat keterangan sudah ditera ulang, dipastikan mobil juga tidak bisa masuk ke Pertamina. Begitu juga, ketika sudah sampai di SPBU, telat sehari untuk tera ulang, dipastikan pengelola SPBU juga tidak mau BBM itu masuk ke SPBU.
Dwi menyebutkan, program tera ulang memang sudah diambil alih oleh daerah. Di Kota Kediri, hampir setiap sore terdapat kendaraan Pertamina yang melakukan tera ulang. Namun, semuanya juga berdasarkan surat yang masuk.
"Tangki mobil itu bukan dari Kediri tapi dari Surabaya. Jadi, itu adalah anak perusahaan Pertamina. Yang masuk ke Kediri ada dari Madiun, Surabaya, Tuban, Malang, dan kota lain. Misalnya di Surabaya ada hingga 150-200 kendaraan, tapi tidak semua melakukan tera ulang di Kediri. Kami misalnya tiap hari ada dua kendaraan, itu pun sudah mulai sejak jam 4 pagi," kata dia.
Ia menambahkan, selama ini mobil tangki untuk isi BBM baik. Pihaknya selalu memberikan surat bagi kendaraan yang setelah dilakukan tera ulang memang dalam keadaan baik. Hal itu juga sebagai kepastian bagi SPBU termasuk ke konsumen untuk mendapatkan barang sesuai dengan yang dipesan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019