Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan Kediri mengalami inflasi hingga 0,16 persen pada Maret 2019 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,56 naik dibanding Februari 2019 sebesar 129,35.

Kepala BPS Kota Kediri Ellyn T Brahmana mengemukakan inflasi Kota Kediri pada Maret 2019 dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan IHK dari beberapa kelompok pengeluaran.

"Kelompok bahan makanan naik sebesar 0,91 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun sebesar 0,05 persen, kelompok sandang turun sebesar 0,01 persen, dan kelompok kesehatan turun sebesar 0,08 persen," katanya di Kediri, Jawa Timur, Rabu.

Selain itu ada juga kelompok yang tidak mengalami perubahan harga, yakni kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Sedangkan  kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan hanya turun sebesar 0,09 persen.

"Komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada Maret 2019 adalah daging ayam ras, bensin, tarif listrik, kangkung, kemiri, wortel, hand body lotion, telur ayam ras, daging sapi, dan pembasmi nyamuk bakar," kata dia.

Ellyn menambahkan  dari delapan kota IHK di Jawa Timur, pada Maret 2019 terdapat empat kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,36 persen, Banyuwangi 0,17 persen, Madiun 0,14 persen, Kediri 0,16 persen dan Surabaya inflasinya adalah 0,15 persen. Sedangkan yang mengalami adalah Probolinggo 0,12 persen, Sumenep 0,07 persen, dan Jember 0,06 persen. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019