Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Angkutan Darat mengimbau anggotanya untuk tidak golput dalam pesta demokrasi 17 April 2019, dan turut serta menyukseskan Pemilu 2019.
Sekjen DPP Organda Ateng Aryono dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Selasa mengatakan imbauan itu dilakukan mencermati selama hampir lima tahun terakhir industri tranportasi darat mengalami "turbulensi" persaingan usaha yang dirasakan kurang kondusif.
Akibatnya, anggota Organda yang tercatat mencapai 2 juta dan tersebar di 34 provinsi bersikap "masa bodo" terhadap kehidupan berpolitik.
"Oleh karena itu, kami dari DPP Organda mengimbau semua anggotanya agar jangan terpengaruh apalagi terprovokasi dengan pikiran yang tidak relevan dan kondusif jelang Pemilu 2019 yang damai. Dan mari ciptakan Pemilu yang damai, berkualitas, berkeadilan dan berkeadaban," tuturnya.
Ia mengatakan, selama ini sikap sebagian besar anggota Organda merasa kurangnya diperhatikan pemerintah, seperti ada presepsi yang selalu mempertentangkan angkutan berbabis daring dan konvensional, meski sesungguhnya semua belum diatur dalam UU 22 th 2009 tentang Lalu Lintas.
"Upaya mempertentangkan itu mengakibatkan anggota Organda bersikap skeptis terhadap Pemilu," ucapnya.
Ia meminta, agar anggota Organda menjauhkan anggapan angkutan daring dan konvesional, dan jangan menciptakan suasana perpecahan di tubuh bangsa Indonesia.
Menurut Ateng, sebagai wadah tunggal berhimpunya pengusaha transportasi darat, mengemban misi menampung dan menyalurkan aspirasi para anggotanya.
Ia meminta, agar Pemilu 2019 dijadikan sebagai momentum konsolidasi anggota di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan hak pilihnya.
"Kami optimistis bahwa industri transportasi ke depan akan lebih baik, siapapun yang akan memimpin negara ini," kata Ateng, berharap.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sekjen DPP Organda Ateng Aryono dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Selasa mengatakan imbauan itu dilakukan mencermati selama hampir lima tahun terakhir industri tranportasi darat mengalami "turbulensi" persaingan usaha yang dirasakan kurang kondusif.
Akibatnya, anggota Organda yang tercatat mencapai 2 juta dan tersebar di 34 provinsi bersikap "masa bodo" terhadap kehidupan berpolitik.
"Oleh karena itu, kami dari DPP Organda mengimbau semua anggotanya agar jangan terpengaruh apalagi terprovokasi dengan pikiran yang tidak relevan dan kondusif jelang Pemilu 2019 yang damai. Dan mari ciptakan Pemilu yang damai, berkualitas, berkeadilan dan berkeadaban," tuturnya.
Ia mengatakan, selama ini sikap sebagian besar anggota Organda merasa kurangnya diperhatikan pemerintah, seperti ada presepsi yang selalu mempertentangkan angkutan berbabis daring dan konvensional, meski sesungguhnya semua belum diatur dalam UU 22 th 2009 tentang Lalu Lintas.
"Upaya mempertentangkan itu mengakibatkan anggota Organda bersikap skeptis terhadap Pemilu," ucapnya.
Ia meminta, agar anggota Organda menjauhkan anggapan angkutan daring dan konvesional, dan jangan menciptakan suasana perpecahan di tubuh bangsa Indonesia.
Menurut Ateng, sebagai wadah tunggal berhimpunya pengusaha transportasi darat, mengemban misi menampung dan menyalurkan aspirasi para anggotanya.
Ia meminta, agar Pemilu 2019 dijadikan sebagai momentum konsolidasi anggota di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan hak pilihnya.
"Kami optimistis bahwa industri transportasi ke depan akan lebih baik, siapapun yang akan memimpin negara ini," kata Ateng, berharap.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019