Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur menemukan sebanyak 1.103 kasus penyakit tuberculosis (TN) di wilayah setempat selama tahun 2018.
"Total ada 1.103 penderita yang terdeteksi dan tertangani selama tahun 2018. Dari jumlah tersebut, sebanyak 97 persennya sudah sembuh," ujar Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, jumlah temuan tersebut hanya memenuhi sebesar 59 persen dari target yang ditentukan sebanyak 1.869 kasus temuan TB. Padahal seharusnya jumlah kasus TB yang ditemukan minimal mencapai 70 persen.
Meski sebanyak 97 persen penderita TB sembuh, namun pihak Dinkes setempat masih harus menangani sebanyak 5.138 "suspect" penderita penyakit menular itu. Hanya saja, masih diperlukan sejumlah tes lanjutan untuk mengetahui hasilnya.
"Kalau total suspect TB ada sebanyak 5.138. Target suspectnya ada 6.481 kasus," kata dia.
Agung menjelaskan, suspect TB terbesar ditemukan di wilayah Madiun, Dolopo, Pilangkenceng, dan Caruban. Pihaknya terus melakukan pemantauan hal tersebut.
Selain itu, semua penderita TB mendapatkan pendampingan. Mereka wajib mengambil obat di puskesmas. Jika penderita tidak mengambil obat mancapai dua bulan berturut–turut, maka pihak puskesmas wajib melacak hingga ke rumah. Hal itu dilakukan karena semua penderita wajib meminum obat secara teratur agar sembuh.
"Selama ini minim kasus jarang minum obat. Sebab, kami terus lakukan pendampingan, terlebih obatnya gratis," katanya.
Untuk 2019 ini, pihaknya menargetkan ada sebanyak 9.636 suspect dapat terdeteksi. Jumlah ini naik dari tahun 2018 yang hanya ditarget sebanyak 6.481 suspect. Sementara untuk penderita, ditargetkan ada 1.616 kasus tertangani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Total ada 1.103 penderita yang terdeteksi dan tertangani selama tahun 2018. Dari jumlah tersebut, sebanyak 97 persennya sudah sembuh," ujar Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, jumlah temuan tersebut hanya memenuhi sebesar 59 persen dari target yang ditentukan sebanyak 1.869 kasus temuan TB. Padahal seharusnya jumlah kasus TB yang ditemukan minimal mencapai 70 persen.
Meski sebanyak 97 persen penderita TB sembuh, namun pihak Dinkes setempat masih harus menangani sebanyak 5.138 "suspect" penderita penyakit menular itu. Hanya saja, masih diperlukan sejumlah tes lanjutan untuk mengetahui hasilnya.
"Kalau total suspect TB ada sebanyak 5.138. Target suspectnya ada 6.481 kasus," kata dia.
Agung menjelaskan, suspect TB terbesar ditemukan di wilayah Madiun, Dolopo, Pilangkenceng, dan Caruban. Pihaknya terus melakukan pemantauan hal tersebut.
Selain itu, semua penderita TB mendapatkan pendampingan. Mereka wajib mengambil obat di puskesmas. Jika penderita tidak mengambil obat mancapai dua bulan berturut–turut, maka pihak puskesmas wajib melacak hingga ke rumah. Hal itu dilakukan karena semua penderita wajib meminum obat secara teratur agar sembuh.
"Selama ini minim kasus jarang minum obat. Sebab, kami terus lakukan pendampingan, terlebih obatnya gratis," katanya.
Untuk 2019 ini, pihaknya menargetkan ada sebanyak 9.636 suspect dapat terdeteksi. Jumlah ini naik dari tahun 2018 yang hanya ditarget sebanyak 6.481 suspect. Sementara untuk penderita, ditargetkan ada 1.616 kasus tertangani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019