Sejumlah sekolah di Desa Wonoasri dan Curahnongko, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir, sehingga aktivitas kegiatan belajar dan mengajar di sekolah setempat diliburkan sementara pada Selasa.
"Hari ini ada beberapa sekolah yang diliburkan, karena ruangan kelasnya tergenang banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo dikonfirmasi di Jember.
Beberapa sekolah yang tergenang banjir, di antaranya SDN Wonoasri 1, SDN Curahnongko 8, SMPN 4 Tempurejo, SMP PGRI 1 Tempurejo, SMP PGRI 3 Tempurejo, TK Theobroma, dan sekolah satu atap Tempurejo.
Sementara guru SDN Curahnongko 8 Iswiyono mengatakan, sekolahnya terendam banjir sejak Sabtu (16/3) sore dan tingginya curah hujan setiap hari di kawasan setempat menyebabkan genangan banjir tidak segera surut, sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya.
"Sudah dua hari anak-anak libur dan tidak ada aktivitas belajar mengajar, karena sejumlah ruangan kelas terendam banjir. Guru dan sebagian siswa harus bersih-bersih ruangan kelas," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian besar guru di sekolah setempat bukan warga Desa Curahnongko, sehingga kesulitan menuju ke SDN Curahnongko 8 karena sejumlah ruas jalan di desa setempat tergenang banjir.
"Hanya saya warga di Desa Curahnongko yang mengajar di sini, sehingga para pengajar lainnya tidak masuk karena sulit menembus akses jalan yang tergenang banjir," katanya.
Ia mengatakan, sebagian anak-anak tetap datang ke sekolah meskipun banjir, karena sebagian rumah siswa tidak jauh dari lokasi sekolah. Akhirnya, anak-anak pun ikut membantu membersihkan ruangan kelas yang terendam banjir.
"Saya tidak tahu sampai kapan aktivitas belajar mengajar diliburkan, karena curah hujan masih tinggi di Jember. Kami berharap mudah-mudahan tidak turun hujan dengan intensitas tinggi, sehingga anak-anak bisa kembali masuk sekolah," ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah anak-anak tetap ceria membersihkan ruangan kelas yang kotor akibat terendam banjir.
Mereka datang ke sekolah atas inisiatif sendiri, karena ingin sekolahnya terlihat bersih dan ruangan kelas bisa kembali digunakan untuk kegiatan belajar.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Hari ini ada beberapa sekolah yang diliburkan, karena ruangan kelasnya tergenang banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo dikonfirmasi di Jember.
Beberapa sekolah yang tergenang banjir, di antaranya SDN Wonoasri 1, SDN Curahnongko 8, SMPN 4 Tempurejo, SMP PGRI 1 Tempurejo, SMP PGRI 3 Tempurejo, TK Theobroma, dan sekolah satu atap Tempurejo.
Sementara guru SDN Curahnongko 8 Iswiyono mengatakan, sekolahnya terendam banjir sejak Sabtu (16/3) sore dan tingginya curah hujan setiap hari di kawasan setempat menyebabkan genangan banjir tidak segera surut, sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya.
"Sudah dua hari anak-anak libur dan tidak ada aktivitas belajar mengajar, karena sejumlah ruangan kelas terendam banjir. Guru dan sebagian siswa harus bersih-bersih ruangan kelas," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian besar guru di sekolah setempat bukan warga Desa Curahnongko, sehingga kesulitan menuju ke SDN Curahnongko 8 karena sejumlah ruas jalan di desa setempat tergenang banjir.
"Hanya saya warga di Desa Curahnongko yang mengajar di sini, sehingga para pengajar lainnya tidak masuk karena sulit menembus akses jalan yang tergenang banjir," katanya.
Ia mengatakan, sebagian anak-anak tetap datang ke sekolah meskipun banjir, karena sebagian rumah siswa tidak jauh dari lokasi sekolah. Akhirnya, anak-anak pun ikut membantu membersihkan ruangan kelas yang terendam banjir.
"Saya tidak tahu sampai kapan aktivitas belajar mengajar diliburkan, karena curah hujan masih tinggi di Jember. Kami berharap mudah-mudahan tidak turun hujan dengan intensitas tinggi, sehingga anak-anak bisa kembali masuk sekolah," ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah anak-anak tetap ceria membersihkan ruangan kelas yang kotor akibat terendam banjir.
Mereka datang ke sekolah atas inisiatif sendiri, karena ingin sekolahnya terlihat bersih dan ruangan kelas bisa kembali digunakan untuk kegiatan belajar.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019