Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menganggarkan Rp36 miliar untuk masyarakat setempat melalui program Kartu Gresik Sehat (KGS), tujuannya mencakup masyarakat yang belum mendapat program Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Gresik drg Hari Tutik Rahayu di Gresik, Senin, mengatakan, program itu untuk masyarakat miskin yang belum tercakup KIS dan hingga kini tercatat sudah ada 70.252 warga yang tergabung dalam keanggotaan KGS.

“Ada penambahan sekitar 5.708 orang pada 2019 dan baru bergabung sejak Desember 2019 lalu," ucapnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, pendataan warga miskin di Gresik dilakukan melalui bekerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos), sedangkan untuk pendanaan, institusinya menganggarkan dalam APBD 2019.

"Bagi warga miskin yang belum terdaftar sebagai anggota KGS, kami menyarankan agar melapor ke Dinsos Kabupaten Gresik," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Gresik dr Greisthy E L Borotoding mengatakan, program KGS bisa digunakan untuk berobat di wilayah Gresik.

"Penggunaan kartu hampir sama dengan BPJS. Dalam artian tidak ada penyakit yang tidak tercakup. Dan kalau ada pengguna KGS yang sudah mampu, maka kartunya diambil," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019