Kadin Jawa Timur dan BKSP Jawa Timur serta bekerja sama dengan IHK (Kadin) Trier Jerman menyelenggarakan “Sharing dan Workshop Leadership Pendidikan Kejuruan Sistem Ganda” bagi perusahaan dan asosiasi.
Workshop diikuti oleh sejumlah perusahaan dari industri manufaktur, BUMN dan BUMD serta asosiasi dan himpunan.
Hadir sebagai narasumber, CEO Little-Helper Konstanz Martin Lengefeld dari Jerman dan Kemitraan IHK (Trier) Jerman Andreas Gosche untuk sharing dan memberikan materi tentang bagaimana dapat mengelola Pendidikan Vokasi/Kejuruan Sistem Ganda khususnya di perusahaan.
“Selain menjadikan calon pekerja yang kompeten, hal ini juga dapat memberikan benefit bagi perusahaan yang bersangkutan,” kata Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Minggu.
Dijelaskan La Nyalla, Pendidikan Vokasi atau Kejuruan Sistem Ganda yang sering disingkat PSG, merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan agar relevan dengan dunia kerja. Karena peningkatan kualitas lulusan pendidikan yang kompeten merupakan hal yang dibutuhkan agar bisa bersaing.
“PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung dalam bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu. Dalam pelaksanaan program PSG, pendidikan sebagian diselenggarakan di sekolah dan sebagian dilaksanakan di industri,” terangnya.
Namun yang perlu dipahami bahwa dalam mengelola PSG, pembagian tugas dan peran bagi masing-masing pihak merupakan suatu tuntunan. Kejelasan tugas akan membantu masing-masing pihak untuk memahami dan menyadari tentang kewajiban, hak dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam sistem tersebut. Apa saja tugas sekolah dan apa tugas industri, ini harus jelas.
Ketua BKPS Jatim Adek Dwi Putranto menegaskan bahwa kesadaran industri dan dunia usaha bersama meningkatkan kualitas PSG masih kurang. Untuk itu Kadin bersama BKSP dan IHK Trier terus mendorong dan menguatkan program tersebut.
“Kejelasan tugas akan membantu masing-masing pihak untuk memahami dan menyadari tentang kewajiban, hak dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam sistem tersebut. Sehingga bisa menciptakan pola kepemimpinan yang mampu melaksanakan program-program organisasi sampai dicapai tujuan bersama,” pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Workshop diikuti oleh sejumlah perusahaan dari industri manufaktur, BUMN dan BUMD serta asosiasi dan himpunan.
Hadir sebagai narasumber, CEO Little-Helper Konstanz Martin Lengefeld dari Jerman dan Kemitraan IHK (Trier) Jerman Andreas Gosche untuk sharing dan memberikan materi tentang bagaimana dapat mengelola Pendidikan Vokasi/Kejuruan Sistem Ganda khususnya di perusahaan.
“Selain menjadikan calon pekerja yang kompeten, hal ini juga dapat memberikan benefit bagi perusahaan yang bersangkutan,” kata Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Minggu.
Dijelaskan La Nyalla, Pendidikan Vokasi atau Kejuruan Sistem Ganda yang sering disingkat PSG, merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan agar relevan dengan dunia kerja. Karena peningkatan kualitas lulusan pendidikan yang kompeten merupakan hal yang dibutuhkan agar bisa bersaing.
“PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung dalam bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu. Dalam pelaksanaan program PSG, pendidikan sebagian diselenggarakan di sekolah dan sebagian dilaksanakan di industri,” terangnya.
Namun yang perlu dipahami bahwa dalam mengelola PSG, pembagian tugas dan peran bagi masing-masing pihak merupakan suatu tuntunan. Kejelasan tugas akan membantu masing-masing pihak untuk memahami dan menyadari tentang kewajiban, hak dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam sistem tersebut. Apa saja tugas sekolah dan apa tugas industri, ini harus jelas.
Ketua BKPS Jatim Adek Dwi Putranto menegaskan bahwa kesadaran industri dan dunia usaha bersama meningkatkan kualitas PSG masih kurang. Untuk itu Kadin bersama BKSP dan IHK Trier terus mendorong dan menguatkan program tersebut.
“Kejelasan tugas akan membantu masing-masing pihak untuk memahami dan menyadari tentang kewajiban, hak dan tanggung jawab serta wewenangnya dalam sistem tersebut. Sehingga bisa menciptakan pola kepemimpinan yang mampu melaksanakan program-program organisasi sampai dicapai tujuan bersama,” pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019