Pelaksana Tugas Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo menegaskan pentingnya menyiapkan strategi pembangunan sumber daya manusia yang melek teknologi informasi guna menghadapi revolusi industri 4.0, sebagaimana saat ini tengah berlangsung.
Pesan itu disampaikan Maryoto saat membuka forum Musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Kabupaten Tulungagung 2019 yang digelar di Crown Victoria Hotel, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Dalam sambutannya, Maryoto yang berlatar belakang birokrat dan terakhir menjabat Sekda Tulungagung itu mengingatkan seluruh peserta musrenbang termasuk perwakilan Bakorwil Madiun dan Bappeda Jatim bahwa era revolusi industri keempat sudah di depan mata.
Kata Maryoto, era ini nantinya ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital yang sangat dominan.
"Oleh karena itu, saya ingin menegaskan bahwa menghadapi era revolusi industri 4.0, kita semua harus kreatif dan berinovasi. Kita tidak dapat turut berkompetisi kalau bekerja hanya linear, bekerja hanya rutinitas, bekerja hanya monoton, pasti akan ketinggalan," kata Maryoto di awal sambutannya.
Karenanya, lanjut dia, Pemkab Tulungagung harus berfikir "out of the box". Yakni melakukan lompatan strategi pembangunan khususnya terkait teknologi informasi dan harus dilakukan perubahan-perubahan secara masif, terintegrasi, melibatkan semua komponen masyarakat yang dapat menangkap peluang-peluang di masa depan.
"Untuk itu penyusunan rencana program/kegiatan yang dilakukan melalui forum musrenbang RKPD kali ini harus benar-benar disesuaikan kebutuhan riil di lapangan," ujarnya.
Maryoto mengimbau seluruh jajaran OPD dan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat, bisa menangkap peluang masa depan menghadapi revolusi industri ke empat tersebut.
"Lakukan analisa dan pengukuran manfaat program secermat-cermatnya. Jangan sampai menyusun rencana program/kegiatan sekedarnya, hanya berdasar rutinitas dan monoton sehingga hanya mengejar realisasi anggaran seratus persen pada akhir tahun anggaran. Sedangkan manfaatnya kurang diperhatikan," katanya.
Untuk dapat menyongsong perkembangan jaman di masa depan itu, lanjut dia, kebiasaan-kebiasaan dan rutinitas itu harus ditinggalkan.
Selain menyiapkan dan menguatkan program pendidikan berbasis teknologi informasi, Pemkab Tulungagung juga menyusun sejumlah program pembangunan untuk menjawab tantantan di era revolusi industri 4.0.
Program-program yang telah disusun dan masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018-2023 itu antara lain diwujudkan smart city.
Dalam program smart city ini nantinya tidak hanya sekadar e-government, tetapi juga mewujudkan smart people, smart living, smart economy, smart mobility, dan smart environment.
Pembukaan musrenbang 2019 itu rupanya menjadi ajang Maryoto untuk menegaskan kembali komitmen pemerintahannya dalam mewujudkan janji politiknya saat kampanye Pilkada 2018.
Beberapa yang sempat disebut Maryoto adalah komitmennya untuk melanjutkan program-program pembangunan yang selama ini bermanfaat bagi masyarakat, seperti program angkutan sekolah gratis, bantuan penyelenggaraan pendidikan gratis bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs.
Selain itu, peningkatan pelayanan rujukan pada RSUD dr Iskak, yakni dengan pembangunan gedung rawat inap lima lantai.
Pemkab Tulungagung juga segera menuntaskan penyediaan fasilitas perdagangan. Misalnya berupa pasar hewan terpadu di Kecamatan Sumbergempol, serta pembangunan mall pelayanan publik di bekas Pasar Hewan Beji. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pesan itu disampaikan Maryoto saat membuka forum Musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Kabupaten Tulungagung 2019 yang digelar di Crown Victoria Hotel, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Dalam sambutannya, Maryoto yang berlatar belakang birokrat dan terakhir menjabat Sekda Tulungagung itu mengingatkan seluruh peserta musrenbang termasuk perwakilan Bakorwil Madiun dan Bappeda Jatim bahwa era revolusi industri keempat sudah di depan mata.
Kata Maryoto, era ini nantinya ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital yang sangat dominan.
"Oleh karena itu, saya ingin menegaskan bahwa menghadapi era revolusi industri 4.0, kita semua harus kreatif dan berinovasi. Kita tidak dapat turut berkompetisi kalau bekerja hanya linear, bekerja hanya rutinitas, bekerja hanya monoton, pasti akan ketinggalan," kata Maryoto di awal sambutannya.
Karenanya, lanjut dia, Pemkab Tulungagung harus berfikir "out of the box". Yakni melakukan lompatan strategi pembangunan khususnya terkait teknologi informasi dan harus dilakukan perubahan-perubahan secara masif, terintegrasi, melibatkan semua komponen masyarakat yang dapat menangkap peluang-peluang di masa depan.
"Untuk itu penyusunan rencana program/kegiatan yang dilakukan melalui forum musrenbang RKPD kali ini harus benar-benar disesuaikan kebutuhan riil di lapangan," ujarnya.
Maryoto mengimbau seluruh jajaran OPD dan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat, bisa menangkap peluang masa depan menghadapi revolusi industri ke empat tersebut.
"Lakukan analisa dan pengukuran manfaat program secermat-cermatnya. Jangan sampai menyusun rencana program/kegiatan sekedarnya, hanya berdasar rutinitas dan monoton sehingga hanya mengejar realisasi anggaran seratus persen pada akhir tahun anggaran. Sedangkan manfaatnya kurang diperhatikan," katanya.
Untuk dapat menyongsong perkembangan jaman di masa depan itu, lanjut dia, kebiasaan-kebiasaan dan rutinitas itu harus ditinggalkan.
Selain menyiapkan dan menguatkan program pendidikan berbasis teknologi informasi, Pemkab Tulungagung juga menyusun sejumlah program pembangunan untuk menjawab tantantan di era revolusi industri 4.0.
Program-program yang telah disusun dan masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018-2023 itu antara lain diwujudkan smart city.
Dalam program smart city ini nantinya tidak hanya sekadar e-government, tetapi juga mewujudkan smart people, smart living, smart economy, smart mobility, dan smart environment.
Pembukaan musrenbang 2019 itu rupanya menjadi ajang Maryoto untuk menegaskan kembali komitmen pemerintahannya dalam mewujudkan janji politiknya saat kampanye Pilkada 2018.
Beberapa yang sempat disebut Maryoto adalah komitmennya untuk melanjutkan program-program pembangunan yang selama ini bermanfaat bagi masyarakat, seperti program angkutan sekolah gratis, bantuan penyelenggaraan pendidikan gratis bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs.
Selain itu, peningkatan pelayanan rujukan pada RSUD dr Iskak, yakni dengan pembangunan gedung rawat inap lima lantai.
Pemkab Tulungagung juga segera menuntaskan penyediaan fasilitas perdagangan. Misalnya berupa pasar hewan terpadu di Kecamatan Sumbergempol, serta pembangunan mall pelayanan publik di bekas Pasar Hewan Beji. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019