BPJS Ketenagakerjaan menyalurkan bantuan senilai Rp30 juta bagi warga yang menjadi korban bencana banjir di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

"Tujuan bantuan ini adalah BPJS Ketenagakerjaan peduli terhadap lingkungan dan para korban banjir. Dengan bantuan ini, kami berharap, para korban bisa segera pulih dari kondisi yang ada," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur Achmad Fatahudin di posko penanganan darurat bencana banjir Kabupaten Madiun di kantor Kecamatan Balerejo, Selasa.
    
Adapun bantuan senilai Rp30 juta tersebut diwujudkan dalam bentuk peralatan sekolah, peralatan beribadah, dan peralatan mandi. 

"Berdasarkan informasi petugas di posko, para korban lebih membutuhan peralatan sekolah, mandi, dan ibadah. Sedangkan bantuan untuk sembako sudah cukup banyak," kata dia.

Ia menjelaskan, bantuan yang disalurkan tersebut berasal dari penggalangan secara mandiri dana pribadi yang dilakukan oleh seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Jawa Timur. Pihaknya berharap, bantuan tersebut dapat bermanfaat.

Bantuan senilai Rp30 juta tersebut merupakan penggalangan tahap pertama. Sesuai rencana, akan ada penyaluran tahan kedua. Hal itu karena penggalangan secara intern masih terus dibuka hingga hari Jumat nanti. 

"Insya Allah, minggu depan, setelah dana kita pastikan terkumpul berapa, kita akan ke titik-titik lokasi, untuk menyampaikan bantuan secara langsung. Selain itu juga memberikan motivasi serta semangat kepada korban yang terkena dampak, agar bisa cepat pulih," tambahnya.

Seperti diketahui, banjir besar melanda wilayah Kabupaten Madiun pada Rabu (6/3) hingga beberapa hari lamanya. Kerugian akibat banjir tersebut mencapai sebesar Rp54.093.855.000.

Kerugian tesebut meliputi kerusakan permukiman mencapai Rp38.610.000.000, kerugian pertanian Rp8.093.295.000, kerugian peternakan sebesar Rp416.560.000, dan kerugian infrastruktur Rp6.974.000.000.

Jumlah kerugian tersebut meliputi kerusakan banjir yang menerjang sebanyak 57 desa di 12 Kecamatan terdampak. Sebanyak 5.707 KK dan 497 hektare lahan pertanian terdampak banjir. Sedangkan, ternak mati terdiri 10 ekor sapi, 69 ekor kambing, dan 4.058 ekor unggas.

Musibah banjir juga menyebabkan 5.024 permukiman rusak ringan, dan 62 permukiman rusak berat. Sejumlah kecamatan yang terdampak, antara lain Kecamatan Madiun, Saradan, Balerejo, Pilangkenceng, Sawahan, Mejayan, Wungu, Wonoasri, Gemarang, Kebonsari, Kare, dan Dagangan. (*)

 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019