Sebanyak 2.500 pengendara sepada motor dari 150 komunitas se-Jawa Timur menggelar deklarasi "Safety Riding" di Pamekasan, Madura, Sabtu (9/3) malam.

"Kegiatan ini merupakan hasil kemitraan antara polisi dengan kelompok masyarakat," kata Kanit Dikyasa Polres Pamekasan Iptu Sri Sugiharto saat menyampaikan sambutan dalam acara itu.

Kampanye keselamatan berkendaraan bermotor merupakan hal penting, karena jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan raya sering terjadi dengan korban kebanyakan adalah masyarakat milenial.

Dari sekitar 30 kecelakaan yang terjadi di jalan raya, sekitar 60 persen korbannya adalah pengendara pada usia milenial.

"Atas dasar itulah, maka polisi menggelar millenial road safety festival," katanya, menjelaskan.

Ia menuturkan, di Pamekasan sudah terjadi sebanyak 11 kali kecelakaan dengan korban meninggal sebanyak enam orang. Pada Februari menurun dengan jumlah korban meninggal sebanyak lima orang.

"Dan melalui kerja sama baik bersama komunitas pengendara sepeda motor ini, kita berharap, angka kecelakaan lalu lintas di Pamekasan ke depan bisa terus ditekan, bisa menjadi zero accident," ujar Sugiharto.

Ketua Umum Master Max Community Chairul Umam menyatakan, selain untuk mendukung program menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, kegiatan para komunitas touring sepeda motor ini juga dimaksudkan untuk menjalin keakraban antarasesama penggemar sepeda motor.

"Irul" sapaan karib pemuda asal Desa Kertagena Daja, Kecamatan Kadur, Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, kebersamaan dan keakraban antarkomunitas akan menjadi kekuatan dalam mewujudkan tata laksana pengendara taat lalu lintas.

"Terima kasih atas dukungan semua pihak. Sebab, tanpa dukungan dari semuanya, niat baik kami ini tidak akan terlaksana dengan baik," kata Irul.

Deklarasi "Safety Riding" dalam rangka mendukung "zero accident" di jalan raya ini juga dimeriahkan dengan pesta kembang api dan musik tradisional daul Madura. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019