Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus Robertus Robet (RR) ke aparat hukum.

“Serahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian yang akan bersikap adil dan independen,” ujar Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim R Agoes Soerjanto di Surabaya, Jumat.

Kasus Robertus Robet menjadi bahasan banyak pihak dan menjadi isu nasional usai diduga sebagai pelaku tindak pidana penghinaan terhadap penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia.

Diduga kasus tersebut dilakukan saat berorasi dalam Aksi Kamisan pada 28 Februari 2019 mengenai dwifungsi ABRI. 

Sementara itu, melalui sebuah video, Robet telah memberikan klarifikasi atas orasinya dan tidak bermaksud menghina profesi serta institusi TNI.

Selain itu, Robet menegaskan bahwa lagu itu bukan dibuat oleh dirinya, melainkan lagu yang populer di kalangan gerakan mahasiswa pada 1998.

Menurut Agoes, lagu yang dinyanyikan Robet sangat menyinggung, bahwa lagu yang dinyanyikan Robet merupakan lagu populer di kalangan demonstran 98, tapi lagu tersebut sudah tidak kontekstual.

“Bila dinyanyikan saat ini, di mana ABRI telah berubah menjadi TNI atau Polri dan telah mereformasi diri menjadi TNI dan Polri yang profesional, maka lagu tersebut bukan hanya tidak kontekstual tetapi juga sangat menghina,” ucapnya.

Karena itulah, ia meminta semua pihak menjaga diri, terlebih mendekati pesta demokrasi, yakni Pemilu 2019 yang memilih presiden maupun wakil rakyat.

“Jangan sampai atas nama demokrasi, semua pihak atau siapapun boleh sesuka hati menyampaikan kritik atau protes apapun pada negara dan semua pihak,” katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019