Jalan atas pada proyek "underpass" (jalan bawah) kawasan Karanglo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, selesai pertengahan Maret 2019 atau lebih cepat dari target, dan mulai Selasa ini telah difungsikan sementara untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.

"Untuk saat ini yang berfungsi adalah jalan atas, sehingga dari arah Surabaya ke Batu bisa langsung menggunakan 'backslab' (jalan atas). Artinya sudah tidak ada lagi contraflow," kata Project Manajer PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor pengerjaan pembangunan underpass Karanglo, Singosari, Ramli Latief, dikonfrimasi di Surabaya, Selasa.

Ramli mengatakan, sesuai hasil pengamatan fungsional jalan atas hingga Selasa sore, arus lalu lintas dari arah Malang ke Surabaya atau sebaliknya Surabaya arah Kota Batu telah terurai, sehingga tidak terlalu terjadi kepadatan arus lalu lintas seperti sebelumnya.

"Alhamdulillah, kami pantau lancar semua, dari awalnya ada kemacetan, kini sudah cair, sehingga arah Surabaya atau pun Malang sudah terpantau lancar," kata Ramli.

Terkait target keseluruhan selesainya pembangunan underpass, Ramli mengaku diperkirakan pada pertengahan Mei 2019.

"Untuk target keseluruhan selesainya underpass adalah Mei 2019. Kami harapkan pada Mei tersebut underpass bisa digunakan untuk jalan bawah, sebab saat ini masih proses ornamen dan pengerasan sebidang tanahnya," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Fattah Jasin mengatakan, pengerjaan proyek underpass bertujuan untuk mendukung Tol Surabaya-Malang.

Pengerjaan awal underpass di Karanglo dilakukan pada awal Januari 2019 dan selama proyek dikerjakan telah menyebabkan kemacetan panjang, karena adanya pengalihan arus lalu lintas yang menuju Malang atau keluar Kota Malang.

Sementara itu, pengerjaan proyek underpass senilai Rp80 miliar itu dilakukan selama 24 jam penuh untuk mengejar target operasional jalan tol ruas Pandaan-Malang. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019