Kondisi Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, aman, tidak terjadi banjir termasuk di hulu, Jawa Tengah, dengan ketinggian air semuanya di bawah siaga banjir per 1 Maret.

Pengawas Prasarana Pengairan Perum Jasa Tirta (PJT) I Sub Divisi ASA III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo Nugroho di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan, ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, aman tidak menimbulkan luapan banjir.

Begitu pula, ketinggian air sungai-sungai lainnya di daerah hilir, Jawa Timur, seperti Kali Gandong, Kali Kening di Tuban, Kali Semar Mendhem di Kecamatan Baurejo, juga sungai yang lainnya yang airnya bermuara di Bengawan Solo, juga tidak dalam kondisi banjir.

"Kondisi Bengawan Solo di Jawa Timur sampai sekarang ini aman," ucapnya.

Sesuai data ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer masih jauh di bawah siaga banjir dengan ketinggian 22,84 meter, meskipun ada peningkatan di bandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 22,81 meter, Jumat pukul 06.00 WIB.

Ketinggian air itu masih jauh di bawah siaga banjir di Karangnongko, untuk siaga hijau mencapai 29,00 meter. Begitu pula dalam waktu bersamaan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) di Kecamatan Kota, hanya 7,20 meter, jauh di bawah siaga banjir untuk siaga hijau 13,00 meter.

Di daerah hilirnya Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, ketinggian air Bengawan Solo mengalami kenaikan, tetapi juga masih jauh di bawah siaga banjir masing-masing  4,58 meter, 1,38 meter, 1,20 meter, dan - 0,62 meter.

"Ketinggian air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, termasuk di Waduk Wonogiri masih aman," ucapnya.

Hal senada disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, yang menyatakan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo tetap dilakukan, meskipun ketinggian air dalam kondisi aman.

"Kewaspadaan menghadapi ancaman banjir tetap kita lakukan, sebab selama Maret curah hujan masih tinggi," ucapnya menegaskan.

Data prakiraan cuaca di daerahnya untuk curah hujan di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kanor, Baureno, juga kecamatan lainnya, berkisar 151-200 milimeter, bahkan di sebagian daerah lainnya bisa mencapai 201-300 milimeter dan 301-400 meter seperti di Kecamatan Sekar.

Ia menambahkan, BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan, mulai tenda pengungsi, perahu karet, dapur umum, termasuk sembako untuk mengantisipasi bencana banjir luapan Bengawan Solo, termasuk kemungkinan terjadi banjir bandang. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019