Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya membuat inovasi alat bantu fotosintesis untuk tanaman yang diberi nama Lentera Fotosintesis.
Mahasiswa Teknik Elektro UM Surabaya Ghois Qurniawan di kampus setempat, Senin, mengatakan, dalam pembuatan alat itu dirinya dibantu mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) masing-masing Martha Kusuma Putri, Judith Syifa PMR, Fatma Aula N, Dikrie Vajrii VS, dan Kartono.
"Lentera Fotosintesis merupakan produk inovasi di bidang modern agrikultural yang memiliki fungsi untuk mempercepat penumbuhan tanaman serta dapat digunakan pada tanaman musiman agar dapat tumbuh dan menghasilkan buah di setiap musimnya," kata Ghois Qurniawan.
Ghois menjelaskan, prinsip kerja dari alat ini adalah supaya tanaman dapat berfotosintcsis selama 22 jam per hari. Lentera Fotosintesis juga telah dikalibrasikan dengan spektrum cahaya dan cahaya matahari, sehingga warna spektrum dari alat ini sesuai dengan yang dihasilkan oleh cahaya matahari.
Selain itu, alat ini dapat berkerja otomatis menggunakan sensor cahaya yang akan menyala pada malam hari dan otomatis mati pada siang hari.
"Kelebihan dari produk inovasi ini adalah dapat menghindarkan tanaman dari hama dan buah yang dihasilkan lebih besar, hemat energi hinga 80 persen karena menggunakan lampu LED 30 watt," ujarnya.
Alat buatannya juga dapat digunakan pada pertanian di dalam gedung bertingkat sehingga petani dapat memaksimalkan lahannya.
Ghois mengungkapkan, dia dan kelompoknya telah melakukan riset selama 1,5 tahun sebelum membuat Lentera Fotosintesis dan akan difokuskan pada tanaman pokok seperti padi, jagung kacang-kacangan karena digunakan di sawah.
"Untuk pengembangan ke depan, alat ini akan dikombinasikan dengan solar sel, sehingga lebih eflsien dan memudahkan petani dalam mengontrol penggunaan listrik," katanya.
Inovasi Lentera Fotosintesis meraih medali emas kategori Modern Agricultural pada ajang "Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation & Technology Exposition" di Thailand, beberapa waktu lalu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Mahasiswa Teknik Elektro UM Surabaya Ghois Qurniawan di kampus setempat, Senin, mengatakan, dalam pembuatan alat itu dirinya dibantu mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) masing-masing Martha Kusuma Putri, Judith Syifa PMR, Fatma Aula N, Dikrie Vajrii VS, dan Kartono.
"Lentera Fotosintesis merupakan produk inovasi di bidang modern agrikultural yang memiliki fungsi untuk mempercepat penumbuhan tanaman serta dapat digunakan pada tanaman musiman agar dapat tumbuh dan menghasilkan buah di setiap musimnya," kata Ghois Qurniawan.
Ghois menjelaskan, prinsip kerja dari alat ini adalah supaya tanaman dapat berfotosintcsis selama 22 jam per hari. Lentera Fotosintesis juga telah dikalibrasikan dengan spektrum cahaya dan cahaya matahari, sehingga warna spektrum dari alat ini sesuai dengan yang dihasilkan oleh cahaya matahari.
Selain itu, alat ini dapat berkerja otomatis menggunakan sensor cahaya yang akan menyala pada malam hari dan otomatis mati pada siang hari.
"Kelebihan dari produk inovasi ini adalah dapat menghindarkan tanaman dari hama dan buah yang dihasilkan lebih besar, hemat energi hinga 80 persen karena menggunakan lampu LED 30 watt," ujarnya.
Alat buatannya juga dapat digunakan pada pertanian di dalam gedung bertingkat sehingga petani dapat memaksimalkan lahannya.
Ghois mengungkapkan, dia dan kelompoknya telah melakukan riset selama 1,5 tahun sebelum membuat Lentera Fotosintesis dan akan difokuskan pada tanaman pokok seperti padi, jagung kacang-kacangan karena digunakan di sawah.
"Untuk pengembangan ke depan, alat ini akan dikombinasikan dengan solar sel, sehingga lebih eflsien dan memudahkan petani dalam mengontrol penggunaan listrik," katanya.
Inovasi Lentera Fotosintesis meraih medali emas kategori Modern Agricultural pada ajang "Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation & Technology Exposition" di Thailand, beberapa waktu lalu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019