Ngawi (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi akan menyediakan delapan tempat pemungutan suara (TPS) di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor Putri Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, untuk mengakomodasi ribuan santri setempat mencoblos atau menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Umum Serentak 17 April 2019.

"KPU Ngawi akan mendirikan delapan TPS di Ponpes Gontor Putri. Nantinya, setiap TPS diproyeksikan bisa menampung sekitar 300 pemilih," ujar Ketua KPU Ngawi Syamsul Wathoni kepada wartawan di Ngawi, Sabtu.

Menurut dia, sesuai pendataan posko pengecekan data pemilih tambahan yang dibuka KPU Ngawi di Ponpes Gontor Putri, hasilnya diketahui ada sekitar 2.500 santriwati yang telah tercatat dalam daftar pemilih tetap di tempat asalnya namun terkendala lokasi untuk mencoblos.

Penyediaan delapan TPS di lingkungan Ponpes Gontor Putri tersebut dikarenakan banyak santriwati setempat yang berasal dari luar daerah Ngawi bahkan hingga luar Pulau Jawa.

"Sehingga dipastikan tidak memungkinkan pulang dalam jangka waktu panjang untuk memilih di tempat asalnya, meskipun pada hari H pencoblosan merupakan hari libur," kata dia.

Pihaknya berharap, dengan penyediaan delapan TPS tersebut, ribuan santriwati yang telah terdata sebagai pemilih tambahan tersebut dapat menggunakan hak pilihnya sehingga dapat meningkatkan angka partisipasi pada pemilu mendatang.

Sesua data, jumlah pemilih pada Pemilu 2019 di Kabupaten Ngawi yang telah masuk dalam DPT mencapai 700 ribu lebih.

Jumlah tersebut dimungkinkan masih bisa bertambah seiring dengan proses perbaikan yang dilakukan oleh KPU setempat hingga final mendatang.

Ustadzah ponpes setempat Risma Anis sangat mendukung dengan upaya jemput bola KPU Ngawi yang membuka posko pengecekan data pemilih tambahan selama sepekan terakhir ini.

Hasilnya, para santriwati sangat antusias melakukan validasi ulang yang dilakukan oleh petugas setempat. Rata-rata, setiap harinya ada sekitar 300 hingga 400 santriwati yang antre melakukan validasi ulang.

"Upaya ini sangat bagus sekali. Banyak santriwati yang terancam tidak dapat memilih karena tidak mungkin pulang ke daerah asal yang jauh seperti Sulawesi atau kota lainnya. Dengan pendataan DPT tambahan dan TPS di ponpes diharapkan memudahkan santriwati untuk menggunkakan hak pilihnya," katanya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019