Malang (Antaranews Jatim) - Warga Tionghoa yang merayakan Imlek 2570 di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang mengharapkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang bisa berlangsung damai, aman, serta persatuan masyarakat bisa terjaga.

Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong Malang Bonsu Anton Triyono mengatakan bahwa sebagai sebuah negara yang mempunyai banyak kekayaan, masyarakatnya harus menjaga Indonesia supaya Toto Tentrem Lan Rahajo atau tentram dan bahagia.

"Jadi kita sebagai bangsa bisa menjaga negeri ini, dan Pemilihan Umum 2019 bisa berjalan damai dan lancar, itu yang kita harapkan bersama," kata Bonsu Anton, di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Selasa.

Tahun ini, lanjut Bonsu Anton, merupakan tahun Shio Babi Kayu, yang memiliki makna tahun uang dan keberhasilan bagi setiap individu. Termasuk bagi pemerintah Indonesia yang memiliki agenda besar yakni pemilihan umum, yang akan jatuh pada April 2019.

Menurut Bonsu Anton, generasi muda Indonesia juga diharapkan bisa turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya menjelang Pemilu 2019. Diharapkan, pada proses Pemilu 2019 bisa berjalan lancar, tanpa ada kendala sedikitpun dalam menentukan pemimpin Indonesia kedepan.

Bonsu Anton mencontohkan, manusia memiliki sepuluh jari tangan yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Jari-jari tersebut memiliki fungsi yang berbeda, namun, jari-jari tersebut harus rukun dan bersinergi supaya memberikan manfaat kepada manusia itu sendiri.

"Jadi, jangan 'gegeran' (berselisih) terus, sehingga, Pemilu 2019 bisa damai. Kita harus sadar," kata Bonsu Anton.

Perayaan Imlek 2570 di Kota Malang diisi dengan tradisi sembahyang oleh warga Tionghoa di wilayah Malang. Ratusan warga Tionghoa berkumpul dan bersembahyang di Klenteng yang telah berusia 194 tahun tersebut, merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa memasuki musim semi di belahan bumi utara.

Ritual sembahyang Khong Cu Lik tersebut diikuti oleh para penganut Khonghucu, Tao, dan Buddha Mahayana di Kota Malang.

"Karena musim semi itu, adalah kuasa Tuhan. Seluruh dunia diharapkan menyambutnya, karena merupakan musim dimana tumbuhan menjadi sempurna, yang menjadi pangan kita," ujar Bonsu Anton.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019