Madiun (Antaranews Jatim) - Puluhan SMA/SMK sederajat di Kota Madiun, Jawa Timur, siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang jadwal pelaksanaannya berlangsung pada Maret dan April 2019.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Madiun-Ngawi Supardi di Madiun, Kamis, mengatakan, jadwal pelaksanaan UNBK telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni untuk siswa SMK pada 25-28 Maret 2019, sedangkan untuk siswa SMA sederajat pada 1,2,4, dan 8 April 2019.
"Ada sebanyak 30 SMK dan 12 SMA/MA di Kota Madiun yang akan melaksanakan UNBK. Total siswanya ada sebanyak 4.640 orang," ujar Supardi.
Guna mematangkan persiapan, pemerintah dan sekolah intensif melakukan simulasi UNBK, seperti yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Madiun pada 28 Januari 2019.
Ia menjelaskan, dalam simulasi UNBK terdapat sejumlah tujuan, di antaranya untuk mengecek kesiapan server, jaringan internet, dan komputer yang akan digunakan, sekaligus melihat sejauh mana kesiapan siswa dalam menghadapi ujian akhir nasional tersebut.
Kemudian setelah simulasi dilakukan evaluasi dan pembenahan hingga matang dan siap saat pelaksanaan UNBK nanti.
Supardi mengimbau pihak sekolah untuk intensif melakukan pemeriksaan berkala, khususnya pemeriksaan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam UNBK. Pihak sekolah juga diminta menyiapkan "genset" sebagai antisipasi jika ada aliran listrik padam.
"Meski sudah ada MoU atau nota kesepahaman dengan PLN dan Telkom, namun tidak ada salahnya untuk tetap berjaga-jaga," kata dia.
Terkait soal yang menggunakan sistem Higher Order Thinking Skills (HOTS), Supardi meminta para siswa agar tidak menjadikannya sebagai beban, karena soal sistem HOTS itu sebenarnya sama dengan soal-soal lainnya.
Dengan banyak latihan, lanjutnya, pasti akan semakin mudah memahami. Adapun sistem HOTS digunakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan daya nalar anak didik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Madiun-Ngawi Supardi di Madiun, Kamis, mengatakan, jadwal pelaksanaan UNBK telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni untuk siswa SMK pada 25-28 Maret 2019, sedangkan untuk siswa SMA sederajat pada 1,2,4, dan 8 April 2019.
"Ada sebanyak 30 SMK dan 12 SMA/MA di Kota Madiun yang akan melaksanakan UNBK. Total siswanya ada sebanyak 4.640 orang," ujar Supardi.
Guna mematangkan persiapan, pemerintah dan sekolah intensif melakukan simulasi UNBK, seperti yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kota Madiun pada 28 Januari 2019.
Ia menjelaskan, dalam simulasi UNBK terdapat sejumlah tujuan, di antaranya untuk mengecek kesiapan server, jaringan internet, dan komputer yang akan digunakan, sekaligus melihat sejauh mana kesiapan siswa dalam menghadapi ujian akhir nasional tersebut.
Kemudian setelah simulasi dilakukan evaluasi dan pembenahan hingga matang dan siap saat pelaksanaan UNBK nanti.
Supardi mengimbau pihak sekolah untuk intensif melakukan pemeriksaan berkala, khususnya pemeriksaan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam UNBK. Pihak sekolah juga diminta menyiapkan "genset" sebagai antisipasi jika ada aliran listrik padam.
"Meski sudah ada MoU atau nota kesepahaman dengan PLN dan Telkom, namun tidak ada salahnya untuk tetap berjaga-jaga," kata dia.
Terkait soal yang menggunakan sistem Higher Order Thinking Skills (HOTS), Supardi meminta para siswa agar tidak menjadikannya sebagai beban, karena soal sistem HOTS itu sebenarnya sama dengan soal-soal lainnya.
Dengan banyak latihan, lanjutnya, pasti akan semakin mudah memahami. Adapun sistem HOTS digunakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan daya nalar anak didik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019