Madiun (Antaranews Jatim) - Dinas Perdagangan Kota Madiun, Jawa Timur, ditargetkan bisa menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp4 miliar pada 2019, naik dari tahun sebelumya sebesar Rp3,8 miliar.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono di Madiun, Selasa, mengatakan, kenaikan target tersebut menyusul realisasi PAD tahun 2018 yang mampu melampaui target.

"Alhamdulillah PAD 2018 sudah tercapai, bahkan melampaui yang ditargetkan," ujar Gaguk.

Dari target PAD 2018 yang dibebankan sebesar Rp3,8 miliar, DInas Perdagangan Kota Madiun mampu merealisasikan sebesar Rp4,08 miliar atau sekitar 107,58 persen.

Gaguk optimistis target tahun 2019 akan kembali tercapai seperti tahun sebelumnya, terlebih Dinas Perdagangan kini telah mengelola 19 pasar tradisional.

"Dengan pengelolaan 19 pasar tradisional tersebut, kami yakin mampu mencapai target tahun 2019, meskipun tanpa menaikkan tarif retribusi," kata dia.

Selain itu, Dinas Perdagangan telah bekerja sama dengan Dinas Kominfo Kota Madiun untuk mempromosikan pasar tradisional melalui sebuah gerakan kembali ke pasar.

"Tujuannya untuk meramaikan pasar tradisional, supaya pasar tradisional tetap hidup dan tidak kalah dengan pasar modern," katanya.

Selain itu, Dinas Perdagangan juga telah memasang sambungan internet gratis atau wifis dengan menggandeng Dinas Kominfo. Layanan internet gratis tersebut telah tersebar di 19 pasar tradisional di Kota Madiun.

Dengan keberadaan internet gratis tersebut, lanjut Gaguk, para pedagang pasar dapat memanfaatkannya untuk berjualan dan mempromosikan barang dagangannya melalui media sosial atau berjualan dalam jaringan.

Adapun sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun, di antaranya Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, Pasar Sri Jaya, Pasar Winongo, Pasar Manisrejo, Pasar Manguharjo, Pasar Spor, Pasar Sono Keling, dan lainnya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019