Banyuwangi (Antarnews Jatim) - Ratusan calon penumpang rute Banyuwangi-Pulau Sapeken telantar selama delapan hari di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebab kapal perintis KM Sabuk Nusantara 56 belum mendapatkan izin layar karena cuaca buruk.
"KM Sabuk Nusantara 56 tujuan Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, seharusnya diberangkatkan pada 22 Januari 2019, namun karena ada peringatan cuaca buruk dari BMKG dan sehingga keberangkatan kapal ditunda sampai cuaca bagus," kata Koordinator Embarkasi Debarkasi Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Ade Sucipto kepada sejumlah wartawan di Banyuwangi, Selasa.
Ia menjelaskan, penundaan keberangkatan kapal perintis rute Banyuwangi-Pulau Sapeken selain peringatan dari BMKG, juga Ditjen Perhubungan Laut menerbitkan Maklumat Pelayaran yang mengingatkan kepada semua pihak terkait tentang adanya cuaca ekstrem.
Calon penumpang KM Sabuk Nusantara 56, kata dia, rencananya jika cuaca bagus akan diberangkatkan pada Rabu (30/1) besok, namun demikian pihak otoritas Pelabuhan Tanjung Wangi masih akan terua berkoordinasi dengan BMKG.
"Cuaca sudah mulai bagus, dan rencananya besok kami berangkatkan, akan tetapi tetap mengacu pada BMKG," ucapnya.
Ade menambahkan, jumlah calon penumpang kapal perintis tujuan Pulau Sapeken hingga hari ini tercatat sebanyak 158 orang.
Sementara Siti Arofah, salah seorang penumpang mengaku sudah delapan hari bertahan dan menginap bersama keluarganya di ruang tunggu Pelabuhan Tanjung Wangi.
"Kami bersama keluarga sudah sejak tanggal 22 Januari 2019 sampai sekarang bertahan di sini, dan hingga hari ini belum ada kepastian kapan kami bisa pulang ke Sapeken," katanya. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"KM Sabuk Nusantara 56 tujuan Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, seharusnya diberangkatkan pada 22 Januari 2019, namun karena ada peringatan cuaca buruk dari BMKG dan sehingga keberangkatan kapal ditunda sampai cuaca bagus," kata Koordinator Embarkasi Debarkasi Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Ade Sucipto kepada sejumlah wartawan di Banyuwangi, Selasa.
Ia menjelaskan, penundaan keberangkatan kapal perintis rute Banyuwangi-Pulau Sapeken selain peringatan dari BMKG, juga Ditjen Perhubungan Laut menerbitkan Maklumat Pelayaran yang mengingatkan kepada semua pihak terkait tentang adanya cuaca ekstrem.
Calon penumpang KM Sabuk Nusantara 56, kata dia, rencananya jika cuaca bagus akan diberangkatkan pada Rabu (30/1) besok, namun demikian pihak otoritas Pelabuhan Tanjung Wangi masih akan terua berkoordinasi dengan BMKG.
"Cuaca sudah mulai bagus, dan rencananya besok kami berangkatkan, akan tetapi tetap mengacu pada BMKG," ucapnya.
Ade menambahkan, jumlah calon penumpang kapal perintis tujuan Pulau Sapeken hingga hari ini tercatat sebanyak 158 orang.
Sementara Siti Arofah, salah seorang penumpang mengaku sudah delapan hari bertahan dan menginap bersama keluarganya di ruang tunggu Pelabuhan Tanjung Wangi.
"Kami bersama keluarga sudah sejak tanggal 22 Januari 2019 sampai sekarang bertahan di sini, dan hingga hari ini belum ada kepastian kapan kami bisa pulang ke Sapeken," katanya. (*)
Video Oleh Novi Husdinariyanto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019