Madiun (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur membidik pemilih dari kalangan milenial atau pemula guna mendongkrak tingkat partisipasi pada Pemilu tahun 2019 yang ditargetkan secara nasional mencapai 77,5 persen.
Komisioner KPU Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro di Madiun, Kamis, mengatakan, dipilihnya pemilih melineal guna meningkatkan partisipasi pemilu karena jumlah pemilih tersebut yang cukup signifikan di Provinsi Jawa Timur.
"Pemilih milenial di Jawa Timur itu cukup tinggi, yakni mencapai 35 persen dari jumlah DPT Pemilu 2019," ujar Gogot Cahyo Baskoro kepada wartawan di sela kegiatan sosialisasi relawan demokrasi KPU Kota Madiun.
Karena itu, pemilih milenial menjadi skala prioritas KPU dibandingkan 10 segmen pemilih lainnya yang menjadi sasaran sosialisasi tentang pemilu petugas relawan demokrasi.
Hal yang sama diungkapkan Ketua KPU Kota Madiun Sasongko. Keterlibatkan relawan demokrasi ditargetkan mampu mendongkrak partisipasi pemilih, khususnya pemilih milenial atau pemula.
"Relawan demokrasi yang bertugas di segmen pemilih milenial akan melakukan sosialisasi tentang pemilu di media sosial secara masif. Hal ini agar pemilih pemula lebih memahami tentang pemilu 17 April mendatang," tutur Sasongko.
Ia menambahkan, secara total terdapat 11 segmen pemilih yang menjadi sasaran atau target sosialisasi relawan demokrasi, di antaranya segmen pemilih keluarga, pemula, pemuda, dan perempuan.
Selain itu, segmen pemilih penyandang cacat, warganet, marjinal, komunitas, dan keagamaan.
Lebih lanjut, Sasongko menjelaskan, jumlah relawan demokrasi yang telah direkrut KPU Kota Madiun sebanyak 55 orang. Mereka akan bertugas selama tiga bulan ke depan, mulai Februari hingga April 2019.
Sebelum dilepas bertugas melakukan sosialisasi tentang Pemilu 2019, para relawan demokrasi telah mendapatkan pembekalan dan bimbingan teknis dari petugas KPU setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Komisioner KPU Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro di Madiun, Kamis, mengatakan, dipilihnya pemilih melineal guna meningkatkan partisipasi pemilu karena jumlah pemilih tersebut yang cukup signifikan di Provinsi Jawa Timur.
"Pemilih milenial di Jawa Timur itu cukup tinggi, yakni mencapai 35 persen dari jumlah DPT Pemilu 2019," ujar Gogot Cahyo Baskoro kepada wartawan di sela kegiatan sosialisasi relawan demokrasi KPU Kota Madiun.
Karena itu, pemilih milenial menjadi skala prioritas KPU dibandingkan 10 segmen pemilih lainnya yang menjadi sasaran sosialisasi tentang pemilu petugas relawan demokrasi.
Hal yang sama diungkapkan Ketua KPU Kota Madiun Sasongko. Keterlibatkan relawan demokrasi ditargetkan mampu mendongkrak partisipasi pemilih, khususnya pemilih milenial atau pemula.
"Relawan demokrasi yang bertugas di segmen pemilih milenial akan melakukan sosialisasi tentang pemilu di media sosial secara masif. Hal ini agar pemilih pemula lebih memahami tentang pemilu 17 April mendatang," tutur Sasongko.
Ia menambahkan, secara total terdapat 11 segmen pemilih yang menjadi sasaran atau target sosialisasi relawan demokrasi, di antaranya segmen pemilih keluarga, pemula, pemuda, dan perempuan.
Selain itu, segmen pemilih penyandang cacat, warganet, marjinal, komunitas, dan keagamaan.
Lebih lanjut, Sasongko menjelaskan, jumlah relawan demokrasi yang telah direkrut KPU Kota Madiun sebanyak 55 orang. Mereka akan bertugas selama tiga bulan ke depan, mulai Februari hingga April 2019.
Sebelum dilepas bertugas melakukan sosialisasi tentang Pemilu 2019, para relawan demokrasi telah mendapatkan pembekalan dan bimbingan teknis dari petugas KPU setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019