Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menganggarkan pembangunan fisik untuk jalan lingkar luar barat (JLLB) dan jalan lingkar luar timur (JLLT) mencapai Rp220 miliar.
     
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya Erna Purnawati, di Surabaya, Rabu, mengatakan proyek JLLB dan JLLT ini bakal menjadi solusi jalan non tol yang menguhubungkan akses wilayah Barat dan Timut Surabaya.  
     
"Proyek ini sebenarnya sudah jalan.  Namun untuk lahan yang menjadi kewenangan dari pengembang," katanya.
     
Menurut dia, pada proyek JLLB dan JLLT ini banyak pengembang yang berkontribusi. "Jadi trase jalan yang melewati tanah pengembang,  dihibahkan ke Pemkot dan dibangunkan fisik jalannya," katanya.
     
Namun, lanjut dia, bukan semua trase jalan dibangunkan oleh pengembang.  Trase jalan raya yang melewati rumah warga maka menjadi kewajiban Pemkot untuk membebaskan dan melakukan pembengunan fisik jalannya.  
     
Ia mengatakan pembebasan lahan untuk JLLB dan JLLT sudah memakan anggaran ratusan miliar. Sempat terjadi penolakan pembebasan lahan di kawasan Sememi untuk JLLB,  namun akhir tahun 2018 lalu warga sudah sepakat untuk pembebasan dan sudah dilakukan pembayaran. 
     
Erna mengatakan pada tahun ini pengerjaan fisik jalan JLLB dan JLLT  sudah dimulai dan sudah ada pemenang lelangnya. Dua proyek JLLB dan JLLT ini dimenangkan oleh kontraktor yang sama.  
     
"Kebetulan pemenangnya sama.  Untuk JLLB nilai proyeknya Rp100 miliar.  Untuk yang JLLT Rp120 miliar.  Insyallah jalan semua ini," kata Erna.  
     
Untuk JLLB,  kata dia, bakal mulai dikerjakan dari Sememi ke arah utara hingga bertemu fly over yang bakal dibangun Pelindo untuk sampai ke Teluk Lamong. Sedangkan JLLT juga akan dikerjakan dari kawasan Kenjeran. 
     
"Proyeknya tahun 2019 semoga bisa selesai.  Kita tunggu saja semoga lancar tidak ada halangan," ujarnya.  
     
JLLB akan dibangun dengan panjang 19,8 kilometer dari kawasan Suramadu hingga Gunung Anyar.  Sedangkan untuk JLLT bakal dibangun sepanjang 16 meter dibangun dari Lakarsantri hingga Romokalisari.  
     
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa proyek jalan JLLB dan JLLT sudah ada masterplannya sejak 2000 dan juga sistem transportasi timur barat. 
     
"Makanya kita sudah mulai itu termasuk akses angkutannya kan kita bukan. Semua itu ada di Surabaya 'Integrated Transportation Network Planning',  jadi tidak ngawur," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019