Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi menyatakan akan mendukung adanya inovasi terminal wisata terpadu di wilayah itu.
 
"Di kementerian, kami mengenal konsep terminal itu hanya kelas A, B atau C. dan terminal barang. Belum terpikir sampai ada terminal terpadu seperti ini. Ini sangat penting dan inovatif," kata Budi saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Inovasi Pemkab Banyuwangi untuk menyiapkan sarana transportasi wisata yang terintegrasi dengan hotel, pusat jajanan dan oleh-oleh tersebut berada di lahan seluas satu hektare tersebut terletak di lokasi yang strategis, yakni pintu masuk Kota Banyuwangi. Terminal wisata dulunya adalah pasar rakyat yang kini direvitalisasi menjadi pasar pariwisata dan terminal terpadu.

Terminal wisata terpadu itu nantinya akan menjadi pusat aktivitas pariwisata Banyuwangi. Di lokasi itu akan dilengkapi Tourist Information Centre (TIC), kios oleh-oleh, terminal pusat transportasi untuk menuju ke tempat-tempat pariwisata. Juga ada penginapan, kios dan los pasar, nantinya juga dibangun kafe, musala, counter agen perjalanan wisata.

Budi Setiyadi mengatakan, inovasi tersebut layak untuk direplikasi di berbagai daerah yang sedang mengembangkan sektor wisata. Ada penginapan, tempat oleh-okeh, mobil wisata. Menurut Budi, ini adalah lingkungan yang saling sinergis.
 
"Kami akan mencoba untuk membicarakannya di pusat. Inovasi ini sepertinya penting untuk diterapkan di daerah wisata, seperti halnya di Danau Toba di Sumut," ujarnya.

Budi pun menyatakan siap mendukung pengoperasian terminal wisata terpadu ini.  Misalnya bila Banyuwangi butuh kendaraan bus untuk angkutan wisata untuk terminal tersebut. "Minimal ada Damri untuk support mengangkut wisatawan," kata Budi. 

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap adanya sinergitas yang bisa dikembangkan lebih lanjut bersama Kemenhub. Anas berharap Ditjen Hubdar yang memiliki kewenangan dalam penanganan transportasi darat bisa turut mengembangkan terminal terpadu tersebut.

"Tentu, kami memiliki keterbatasan dalam mengelola terminal ini. Untuk itu, ke depannya, semua pihak, terlebih dari Pak Dirjen bisa ikut serta berkolaborasi mengembangkan daerah, seperti halnya mempersiapkan operasional kendaraannya kelak," ujar Anas.

Terminal yang didesain oleh arsitektur kenamaan Tanah Air Andra Matin tersebut, dibangun menjadi pasar moderen dengan konsep go green. Terminal itu digarap sejak 2017, dan ditargetkan akhir 2019 telah tuntas. "Targetnya, akhir 2019 sudah bisa selesai," ujar Anas.

Selain mengunjungi terminal terpadu, Dirjen Hubdar juga berkunjung ke Mall Pelayanan Publik yang dikembangkan Banyuwangi. Di mall tersebut, semua pelayanan dapat diakses dalam satu atap. Bupati Anas juga mengajak Dirjen Hubdar untuk bisa membuka pelayanan yang berkaitan kendaraan dalam Mall Pelayanan Publik.

"Saya tertarik Pak Anas dengan konsep Mal Pelayanan Publlik. Bila memungkinkan, layanan uji emisi kendaraan dan lain sebagainya bisa bergabung di sini," kata Dirjen Budi. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019