Malang (Antaranews Jatim) - Rencana pembangunan terminal kargo dinilai mampu menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Malang, dimana salah satu penyebab kemacetan tersebut adalah banyaknya truk berkapasitas besar yang melintas.

Wakil Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa jika nantinya pembangunan terminal kargo tersebut terlaksana dan  sudah beroperasi, maka kendaraan-kendaraan berkapasitas besar tidak perlu lagi melintas Kota Malang untuk menuju destinasi akhir.

"Iya, terminal kargo merupakan salah satu solusi untuk mengurai kemacetan khususnya di Kota Malang," kata Sanusi, seusai menghadiri diskusi Pembangunan Terminal Kargo untuk Mengatasi Kemacetan di Malang Raya, di Kota Malang, Rabu.

Tiga kepala daerah di Malang Raya yakni  Wali Kota Malang Sutiaji dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko telah melakukan pertemuan untuk membahas rencana pembangunan terminal kargo tersebut. Rencananya, terminal kargo tersebut akan dibangun di wilayah Kabupaten Malang.

Terminal kargo tersebut nanti akan berfungsi untuk tempat menurunkan dan mengangkut kargo oleh truk bermuatan besar, sehingga tidak masuk ke wilayah perkotaan dan menghambat lalu lintas. Sehingga, lalu lintas khususnya di Kota Malang tidak terhambat.

Berdasarkan survei dari Inrix pada 2017 lalu, Kota Malang menempati posisi kota termacet ketiga di Indonesia, di bawah Jakarta dan Bandung. Inrix mengumpulkan data dari 1.360 kota di 38 negara.

Kemacetan di Kota Malang dinilai lebih tinggi dibandingkan kemacetan yang terjadi pada Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya. Pengendara harus menghabiskan waktu selama 45 jam dalam setahun di tengah macet, dengan persentase keseluruhan mencapai 23 persen.

"Dengan terminal kargo ini, kendaraan besar tidak ikut malang-melintang di Kota Malang. Sehingga kecepatan berkendara bisa lebih cepat dan tidak macet," kata Sanusi.

Pembangunan terminal tersebut, harus didukung penuh oleh kepala daerah dari tiga wilayah yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, karena permasalahan kemacetan yang terjadi khususnya di Kota Malang tidak bisa diselesaikan secara parsial.

Dalam kesempatan tersebut, Pakar Trasnportasi dari Universitas Brawijaya Ludfi Djakar mengatakan bahwa beberapa titik yang dinilai berpotensi untuk dijadikan terminal kargo di wilayah Malang Raya tersebut adalah, Singosari Kabupaten Malang, kawasan Blimbing Kota Malang, Karanglo Kabupaten Malang, dan kawasan Gribik Kota Malang.

"Dari kajian yang kami lakukan, yang berpotensi adalah Karanglo, diikuti oleh Singosari," kata Ludfi.

Dalam pengembangan kawasan, pemerintah hendaknya juga melibatkan masyarakat sekitar. Jika nantinya pembangunan terminal kargo tersebut berjalan, jangan sampai masyarakat sekitar wilayah tersebut tidak mendapatkan manfaat ekonomi.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019