Malang (Antaranews Jatim) - Pelaku usaha di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, menilai bahwa bisnis kopi di kota pelajar tersebut memiliki peluang yang cukup menjanjikan, dikarenakan belum semua segmentasi pasar telah dimanfaatkan oleh para pengusaha.

Co Founder Hagaa.id Dinar Hana Sadriyantien kepada Antara mengatakan bahwa, meskipun Kota Malang merupakan kota pelajar dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak, dirinya mencoba menyasar pasar lain yang belum tergarap secara optimal.

"Ada pasar yang kurang dilirik oleh orang-orang, yaitu pasar kopi tradisional. Kami mencoba untuk masuk ke pasar itu terlebih dahulu, dengan target pasar adalah para karyawan," kata Dinar, ditemui di Hagaa.id Lab, Kota Malang, Jumat.

Dinar menjelaskan, konsep yang ditawarkan untuk menjaring kelas pekerja di Kota Malang tersebut, dengan membiasakan para pekerja tersebut untuk meminum kopi terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas pekerjaannya di pagi hari, seperti kebiasaan yang ada di luar negeri.

Kopi yang ditawarkan untuk kelas pekerja tersebut, merupakan kopi yang disajikan berkonsep tradisional dan diberi nama "Kopi Udek". Kata-kata "udek" sendiri berarti, diaduk. Namun, kopi-kopi tersebut, ternyata tidak hanya diminati oleh para karyawan, melainkan juga oleh kalangan mahasiswa.

Harga jual yang ditawarkan juga relatif lebih rendah dibanding para pelaku usaha yang ada di wilayah Kota Malang. Langkah tersebut dimbil karena ingin memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa menikmati kopi tidak harus merogoh kocek yang dalam.

Di Kota Malang, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, banyak bermuculan café-café yang menjual kopi dengan beraneka jenis. Salah satu jenis kopi yang akhir-akhir ini digandrungi kalangan mahasiswa adalah es kopi susu, atau yang biasa dikenal dengan es kopi kekinian.

"Kami juga memiliki produk es kopi kekinian. Dengan adanya produk yang sedang naik daun itu, semua orang yang tidak menyukai kopi, sekarang mulai ingin tahu soal kopi. Sedikit banyak, mereka juga mau belajar, kami mengambil keuntungan itu," kata Dinar.

Dinar menambahkan, keuntungan yang diambil para pelaku usaha dari es kopi kekinian tersebut adalah, pasar telah mengenal cita rasa kopi Indonesia. Oleh karena itu, lanjut Dinar, dirinya akan tetap fokus pada pasar specialty coffee dan kopi tradisional yang ada, untuk pengembangan jangka panjang.

Pengembangan tersebut termasuk juga menyediakan biji kopi yang berkualitas dari para petani lokal.

Pangsa pasar bisnis kopi di Kota Malang dinilai cukup menjanjikan. Hal tersebut dipengaruhi kuatnya pasar di kalangan mahasiswa dan karyawan yang ada di Kota Malang. Namun, perkembangan sektor kuliner tersebut, harus terus dibarengi dengan inovasi dari kalangan pelaku usaha.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019