Surabaya (Antaranews Jatim) - Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim mencanangkan pembangunan zona integritas untuk masing-masing unit pelaksana teknis (UPT) sebagai upaya untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Kepala Kanwilkumham Jatim Susy Susilawati, Rabu mengatakan, terdapat 10 UPT yang diprioritaskan untuk mewujudkan WBK dan WBBM kali ini.

"Di antaranya adalah Lapas IIA Narkotika Madiun, Lapas IIA Pamekasan dan Bapas Surabaya. Selain itu, juga ada BHP Surabaya, Lapas IIB Pasuruan, Kanim Madiun, LPKA I Blitar dan Lapas IIB Lumajang," katanya di sela kegiatan pencanangan Zona Integritas untuk mewujudkan WBK dan WBBM di kantor Kanwilkumham Jatim.

Ia mengatakan, pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM ini adalah sebagai wujud melaksanakan arahan dari Menkumham Yasonna H Laoly dan juga sebagai salah satu komitmen untuk menciptakan birokrasi bersih dan memerangi perilaku koruptif.

"Inti dari pembangunan zona integritas adalah pembangunan pola pikir dan 'culture set' aparatur negara," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jatim Agus Widiyarta sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Kanwil Kemenkumham Jatim ini.

"Ini adalah komitmen yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," katanya.

Menurutnya, pembangunan zona integritas ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh karena masih ada tantangan yang lebih berat menuju WBK.

"Persiapan harus lebih matang lagi untuk menjadi WBK," katanya.

Agus menjelaskan, Ombudsman akan mengambil peran sebagai pembina dalam pelayanan publik, mengingat pelayanan publik adalah salah satu unsur penilaian untuk mendapatkan predikat WBK.

"Apakah semua komponen pelayanan publik sudah terpenuhi atau belum," ujarnya.

Pihaknya juga sependapat dengan Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati bahwa pembangunan zona integritas harus dilakukan secara menyeluruh. Mengingat perubahan tidak hanya sistem, tapi juga perilaku ASN dan jika sistem pasti sudah diarahkan untuk yang terbaik.

"Kami akan sering-sering melakukan misterius 'shopping' untuk melakukan evaluasi, mengingat ada 10 UPT yang diusulkan WBK tahun ini," ucapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019