Surabaya (Antaranews Jatim) - Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menerbitkan buku "Tata Laksana Kembar Siam" untuk mempermudah penanganan bayi kembar siam di Indonesia.

Ketua PPTKST RSUD Dr Soetomo, dr Agus Harianto SpA K di Surabaya, Senin mengatakan buku itu berisi prosedur tetap tata laksana penanganan kembar siam yang disusun secara terpadu menyeluruh dan berkesinambungan.

"Mulai dari struktur organisasi, diagnosis rujukan, waktu operasi hingga pemantauan tumbuh kembangnya. Buku ini pertama dibuat di Indonesia berdasarkan pengalaman tim kami menangani kembar siam," kata Agus.

Agus mengungkapkan buku tata laksana ini merujuk 85 kasus kembar siam yang ditangani dari 1975 hingga 2017. Dari 85 kasus itu hanya 37 kasus (43.5 persen) yang survive dan 48 kasus (56,5 persen) yang non-survive.

"Kasus kembar siam terbanyak adalah jenis `thoracoabdominopagus` yaitu dempet dada. Dengan buku ini bisa menjadi pengetahuan bagi akademisi dan praktisi untuk mengetahui klasifikasi kembar Siam berdasarkan anatomis dan fisiologisnya sehingga tidak semua kasus kembar Siam harus dirujuk," ungkapnya.

Selain itu buku tersebut dicetak dengan desain unik layaknya kembar siam, yaitu terdapat cetakan bolak balik dengan dua bahasa.

"Harapannya dengan pemakaian dual bilingual ini agar bisa menjadi rujukan penanganan di luar negeri juga dan bukti pada dunia bahwa Indonesia bisa menangani kembar siam," ujarnya.

Dia mengatakan pembuatan buku ini dilakukan selama enam bulan dan melibatkan para dokter muda untuk menerjemahkannya dalam bahasa Inggris. Hal ini sebagau upaya kaderisasi dalam penanganan kembar siam dengan melibatkan dokter muda.

Dalam buku ini juga terdapat beragam korespondensi dari ahli di luar negeri serta sejumlah dokumentasi penanganan kembar siam dari 2009 sampai 2017.

Ketua Forum Pers RSU dr Soetomo, Dr Urip Murtedjo SpB KL mengungkapkan sangat mengapresiasi pembukuan Tata Laksana Kembar Siam tim Dr Agus. Pasalnya buku ini pertama di Indonesia dan menjadi bukti perjalanan PPKST yang sudah menangani bayi kembar siam dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Pembuatan buku ini permintaan semua pihak, sebagai kontribusi dan kenang-kenangan berbagai teknik penanganan kembar siam yang digunakan selama ini," ujarnya.

Urip menilai buku itu dapat menjadi referensi yang mahal karena berdasarkan pengalaman puluhan tahun.

"Meskipun RSUD Dr Soetomo menangani wilayah Jawa Timur dan Indonesia bagian Timur, tapi buku ini menunjukkan jejaring dengan rumah sakit lain dalam menangani kembar siam. Termasuk kembar siam di Bandung, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Malang, Mataram, Medan, dan Palembang," ucapnya.

Pembuatan buku ini juga tak lepas dari RSUD Dr soetomo yang menjadi pusat rujukan dan selalu menjadi rumah sakit yang dihubungi saat ditemukan kasus kembar siam.

"Kembar siam ini lucu dan ajaib, tiap kasus tidak ada yang sama. Kelainannya juga tidak sama, jadi membuat tim kembar siam bisa mengklarifikasikan beebagai jenis dan penangannya," katanya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018