Malang (Antaranews Jatim) - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Malang, Jawa Timur, dalam kurun waktu satu tahun terakhir membatalkan penerbitan 39 paspor, karena ditengarai akan dipergunakan untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) nonprosedural.

Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian (Lantaskim) Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Shahbandi mengatakan bahwa sebanyak 39 permohonan paspor tersebut dibatalkan untuk diterbitkan, karena alasan yang diajukan pemohon dinilai tidak begitu meyakinkan.

"Dibatalkan untuk diterbitkan, karena alasan pengajuannya tidak begitu meyakinkan. Pembatalan tersebut dengan alasan dipergunakan sebagai tenaga kerja nonprosedural," kata Shahbandi di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang, Jumat.

Tenaga kerja nonprosedural adalah tenaga kerja yang proses keberangkatan dari negara asal tidak memenuhi persyaratan administratif atau bahkan tidak melalui lembaga-lembaga resmi yang terdaftar sebagai penyalur tenaga kerja untuk di luar negeri.

Dalam kesempatan itu, Shahbandi menjelaskan, selama 2018, Imigrasi Kelas I TPI Malang telah menerbitkan sebanyak 46.624 paspor. Sementara pada 2017, sebanyak 46.007 paspor diterbitkan, yang terdiri dari 3.550 paspor 24 halaman dan 42.457 paspor 48 halaman.

"Dari 46.624 paspor tersebut, sebanyak 3.139 merupakan paspor 24 halaman dan 43.485 paspor 48 halaman," kata Shahbandi.

Peningkatan penerbitan paspor pada 2018 tersebut disebabkan adanya peningkatan jumlah paspor untuk ibadah umroh dan haji, termasuk untuk wisata.

Pada 2017, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang tercatat membatalkan penerbitan 67 permohonan paspor karena alasan serupa. Langkah tersebut merupakan upaya pencegahan penyalahgunaan paspor yang selama ini terjadi, khususnya di wilayah kerja kantor tersebut.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018