Surabaya (Antaranews Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Jawa Timur selama November 2018 mengalami penurunan sebesar 21,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 2,05 miliar dolar AS menjadi 1,62 miliar dolar AS.

Sementara dibandingkan November 2017, nilai ekspor Jatim pada November 2018 tercatat turun sebesar 8,47 persen. 
     
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Surabaya, Selasa, menjelaskan, penurunan itu disebabkan turunnya permintaan sejumlah komoditas yang berdampak pada turunnya kinerja ekspor nonmigas maupun migas.
     
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, kata dia, ekspor komoditas nonmigas Jatim pada November 2018 turun sebesar 20,32 persen, yakni dari 1,89 miliar dolar AS menjadi 1,50 miliar dolar AS. 
     
"Nilai ekspor nonmigas itu menyumbang sebesar 93,09 persen dari total ekspor bulan November. Dibandingkan November 2017, nilai ekspor nonmigas juga turun sebesar 8,99 persen," katanya.
     
Penurunan juga terjadi pada komoditas migas sebesar 30,33 persen dibanding bulan Oktober 2018, yakni dari 160,26 juta dolar AS menjadi 111,66 juta dolar AS pada November.
     
Komoditas migas menyumbang 6,91 persen dari total ekspor Jawa Timur pada November 2018. Dibandingkan November 2017 nilai ekspor migas juga turun sebesar 0,74 persen.
     
Adapun jenis komoditas nonmigas yang mengalami penurunan ekspor cukup besar adalah perhiasan atau permata sebesar 68,61 persen jika dibandingkan dengan transaksi bulan sebelumnya.
     
Pada bulan November, ekspor emas dan permata mencapai 142,20 juta dolar AS, turun dibanding Oktober 2018 yang mencapai 453,03 juta dolar AS.
     
"Walaupun mengalami penurunan cukup besar, emas dan permata tetap menjadi komoditas utama Jatim yang berkontribusi sebesar 9,46 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur. Komoditas ini paling banyak diekspor ke Jepang dengan nilai sebesar 53,23 juta dolar AS," katanya.
     
Untuk negara tujuan utama ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jawa Timur pada November 2018, disusul ke Jepang dan China. 
  
"Sedangkan kawasan ASEAN juga masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur selama November 2018, dengan kontribusi sebesar 18,25 persen. Dan Malaysia menjadi negara utama dengan peranan sebesar 6,15 persen, diikuti Singapura sebesar 5,05 persen dan Thailand sebesar 1,77 persen. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018