Surabaya (Antaranews Jatim) - Ekowisata Mangrove yang terletak di Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur, kini dilengkapi jembatan gantung dari bambu dengan panjang sekitar 600 meter.
"Pembangunan jembatan gantung yang dianggarkan sekitar Rp1,5 miliar ini untuk tahap satu sudah selesai. Tinggal tahap dua, tiga dan empat yang ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Djoestamadji saat berkunjung ke Ekowisata Mangrove, Selasa.
Menurut dia, jembatan gantung dari bambu setinggi 12 meter ini menjadi spot baru yang bisa dijadikan pengunjung untuk berfoto dan berwisata. Jembatan gantung ini memanjang dari pintu masuk ekowisata mangrove sampai ke area jogging track.
Meski cukup tinggi di atas bozem Wonorejo, Djoestamadji memastikan jembatan bambu ini aman sebab konstruksi bambunya juga diberikan sling besi, sehingga jembatan dipastikan kuat untuk menopang pengunjung yang berjalan melintasinya.
"Untuk liburan ini, wisata mangrove sangat siap dikunjungi wisatawan, baik dari Surabaya maupun juga dari luar kota," katanya.
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa pengembangan ekowisata mangrove terus dilakukan seiring dengan realisasi Kebun Raya Mangrove yang akan mulai dibangun pada 2019.
"Targetnya dua tahun, Kebun Raya Mangrove jadi. Pada 2020 diharapkan Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia sudah bisa terealisasi," ujarnya.
Sementara pada momen liburan kali ini, Djoestamadji mengajak masyarakat untuk datang berkunjung ke ekowisata mangrove yang tidak dipungut biaya alias gratis.
Ia juga berpesan kepada para pengunjung jika mampir ke wisata ini tidak lupa mengincipi kuliner kepiting yang dimasak kuah kari yang rasanya nikmat dan khas Wonorejo.
"Kuliner ini bisa dinikmati di sentra kuliner Wonorejo yang ada tepat di sisi Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pembangunan jembatan gantung yang dianggarkan sekitar Rp1,5 miliar ini untuk tahap satu sudah selesai. Tinggal tahap dua, tiga dan empat yang ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Djoestamadji saat berkunjung ke Ekowisata Mangrove, Selasa.
Menurut dia, jembatan gantung dari bambu setinggi 12 meter ini menjadi spot baru yang bisa dijadikan pengunjung untuk berfoto dan berwisata. Jembatan gantung ini memanjang dari pintu masuk ekowisata mangrove sampai ke area jogging track.
Meski cukup tinggi di atas bozem Wonorejo, Djoestamadji memastikan jembatan bambu ini aman sebab konstruksi bambunya juga diberikan sling besi, sehingga jembatan dipastikan kuat untuk menopang pengunjung yang berjalan melintasinya.
"Untuk liburan ini, wisata mangrove sangat siap dikunjungi wisatawan, baik dari Surabaya maupun juga dari luar kota," katanya.
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa pengembangan ekowisata mangrove terus dilakukan seiring dengan realisasi Kebun Raya Mangrove yang akan mulai dibangun pada 2019.
"Targetnya dua tahun, Kebun Raya Mangrove jadi. Pada 2020 diharapkan Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia sudah bisa terealisasi," ujarnya.
Sementara pada momen liburan kali ini, Djoestamadji mengajak masyarakat untuk datang berkunjung ke ekowisata mangrove yang tidak dipungut biaya alias gratis.
Ia juga berpesan kepada para pengunjung jika mampir ke wisata ini tidak lupa mengincipi kuliner kepiting yang dimasak kuah kari yang rasanya nikmat dan khas Wonorejo.
"Kuliner ini bisa dinikmati di sentra kuliner Wonorejo yang ada tepat di sisi Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018