Malang (Antaranews Jatim) - Hujan deras yang terjadi di Kota Malang selama kurang lebih satu jam pada Senin (10/12) dan menyebabkan banjir di beberapa titik, juga merendam lima ruangan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Kota Malang.

Kepala Sekolah SMPN 18 Kota Malang Supandi menyatakan bahwa, akibat terendamnya ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang staf, dan aula SMPN 18 Kota Malang tersebut, banyak dokumen-dokumen penting yang juga ikut terendam air banjir.

"Ada dokumen penting cukup banyak. Karena banjir merendam ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, dan ruang staff," kata Supandi, ditemui di halaman SMPN 18 Kota Malang, Selasa.

Supandi menjelaskan, selain merendam lima ruangan yang ada di sekolah tersebut, derasnya air dari arah belakang sekolah, juga merobohkan dinding pembatas yang ada. Tembok yang menjadi pembatas antara sekolah dengan Masjid yang ada di lingkungan perumahan tersebut, tidak sanggup menahan derasnya laju air.

Hujan deras yang mengguyur Kota Malang tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menyebabkan dua pohon tumbang, lima titik mengalami banjir termasuk merendam SMPN 18 Kota Malang, tanah amblas di satu titik. Hingga saat ini, total kerusakan dan kerugian masih dalam tahap penilaian.

"Beruntungnya, musibah ini terjadi setelah adanya Penilaian Akhir Semester. Sehingga praktis kegiatannya yang ada berupa parade ekstra kurikuler, dan lainnya," kata Supandi.

Berdasarkan pantauan Antara pada saat kejadian, hujan deras yang mengguyur Kota Malang itu menyebabkan arus air cukup kuat bahkan di jalan protokol seperti di Jalan Borobudur, Kelurahan Blimbing, Kota Malang.

Dampak lain dari kejadian tersebut, terdapat ada dua kendaraan roda empat yang terseret banjir di Jalan Glintung, Kota Malang, akibat air sungai yang meluap dan menyebabkan tanah di sekitarnya ambrol. Selain itu juga mengakibatkan kemacetan cukup parah di berbagai wilayah.

Dalam video amatir yang beredar di masyarakat, seorang perempuan yang mengendarai motor sempat terjatuh dan terseret banjir di Jalan Letjen S. Parman, Kota Malang. Selain itu, banjir juga merusak bagian depan Rumah Makan Ringin Asri di Kawasan Soekarno Hatta, Kota Malang.

Berdasarkan data BPBD Kota Malang, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah bencana di Kota Malang cenderung mengalami peningkatan. Pada 2016, Kota Malang tercatat 108 kejadian dan angka tersebut meningkat pada 2017 menjadi 192 kejadian.

Sementara mulai Januari hingga 4 Desember 2018, BPBD Kota Malang mencatat sudah ada 197 kejadian bencana dan diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun, terlebih memasuki musim hujan.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018