Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan mengeluarkan surat keputusan siaga darurat bencana mulai banjir, tanah longsor dan angin kencang yang berpotensi melanda daerahnya selama musim hujan.

"Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro soal penetapan siaga darurat bencana sudah kita persiapkan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Senin.

Menurut dia, pembuatan SK Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah terkait siaga darurat bencana mengacu surat edaran (SE) Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, bahwa penetapan siaga darurat bencana selama musim hujan dimulai sejak 30 November 2018 sampai 30 April 2019.

"Pembuatan SK siaga darurat bencana dilakukan setelah terjadi banjir bandang di Bubulan dan Gondang, bebeberapa waktu lalu. SK penetapannya sekarang masih dalam  proses di bagian hukum," kata dia menegaskan.

Ia menyebutkan dalam menghadapi bencana ada tiga tahap yaitu siaga darurat bencana, tanggap darurat bencana dan tahap pemulihan.

BPBD, menurut dia, juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana, dengan kepolisian resor (polres), Kodim 0813, dinas sosial, Dinas PU dan Bina Marga, dinas kesehatan juga berbagai pihak lainnya, pada Rabu 28 November.

"Rapat koordinasi untuk membahas kesiapan sarana dan prasarana termasuk personel yang dipersiapkan dalam menghadapi bencana," kata dia menegaskan.

Mengenai sembako juga bahan banjir, lanjut dia, BPBD masih memiliki persediaan lebih dari cukup untuk membantu korban bencana.

Begitu pula, personel dalam menghadapi bencana di daerahnya termasuk Tim SAR gabungan sudah bersiaga secara penuh dalam menghadapi bencana selama musim hujan.

"Personel sudah kita siagakan," ujarnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Budi Mulyono, menambahkan sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Gteosifika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan selama Desember cukup tinggi berpotensi menimbulkan bencana banjir juga tanah longsor.

Sebelum itu, pada 25 November banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bubulan dan Gondang, dengan ketinggian air berkisar 40-80 centimeter yang mengakibatkan sebuah jembatan pondasinya ambruk.

Akibat terputusnya jembatan sepanjang 25 meter di Dusun Maor, Desa Clebung, Kecamatan Bubulan itu, mengakibatkan sebanyak 74 kepala keluarga (KK) terisolir. Sekarang ini Dinas PU dan Bina Marga membangun jembatan darurat di lokasi lain untuk mengatasi warga agar tidak terisolasi.

"Jembatan darurat Maor masih dalam proses pengerjaan," ucap Nadif menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018