Surabaya (Antaranews Jatim) - Menyusuri jalanan panjang pantai utara (pantura) yang meliputi Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban hingga Bojonegoro tentunya akan merasa lelah dan lapar.
Namun, jangan khawatir, sebab deretan wilayah ini menyimpan banyak sekali menu kuliner asli yang sudah sangat terkenal. Sebut saja soto lamongan, pecel lele dan nasi boranan.
Namun, ada satu lagi kuliner yang jarang didengar, padahal merupakan salah satu legenda kuliner di kawasan itu, yakni sego muduk khas Sendhang Dhuwur, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Sego yang berarti nasi ini merupakan kuliner dari kawasan Paciran Pantura yang belum banyak dikenal.
Nasinya diolah dengan berbagai macam rempah sehingga rasanya gurih, ditambah lauknya yang sangat khas pantura, yakni berbagai olahan produk laut atau seafood, mulai dari iwil tongkol, oseng pedas, pepes pindang, dan cumi hitam.
Cara penyajiannya pun wajib didampingi dengan urap latoh dan sambal muduk.
Kuliner ini menjadi juara pada Festiival Makanan Khas Daerah se-Bakorwil Bojonegoro saat acara peringatan Hari Jadi ke-73 Propinsi Jawa Timur di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (28/11).
"Makanan khas ini sukses meraih peringkat kedua dan jenis makanannya sehat, berimbang, aman, dan halal," kata Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Garjati Heru Tjahjono.
Garjati mengatakan, munculnya kuliner legenda menjadi juara ini diharapkan bisa menjadi motivasi penguasa UMKM di kawasan pantura untuk kembali memunculkan dan menjual makanan-makanan sehat dan bergizi.
"Saat ini perubahan gaya hidup berjalan sangat cepat dan tanpa batas, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan banyak yang menginginkan dengan cara yang instan. Oleh karena itu, festival ini sangat bermanfaat memunculkan kuliner sehat," katanya.
Bupati Lamongan Fadeli berharap munculnya kuliner legenda pantura bisa menjadi ajang promosi wisata kuliner bagi tiap daerah, ditambah inovasi-inovasi makanan khas daerah.
"Kami harap festival makanan khas daerah bisa menggali potensi wisata kuliner dan pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Namun, jangan khawatir, sebab deretan wilayah ini menyimpan banyak sekali menu kuliner asli yang sudah sangat terkenal. Sebut saja soto lamongan, pecel lele dan nasi boranan.
Namun, ada satu lagi kuliner yang jarang didengar, padahal merupakan salah satu legenda kuliner di kawasan itu, yakni sego muduk khas Sendhang Dhuwur, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Sego yang berarti nasi ini merupakan kuliner dari kawasan Paciran Pantura yang belum banyak dikenal.
Nasinya diolah dengan berbagai macam rempah sehingga rasanya gurih, ditambah lauknya yang sangat khas pantura, yakni berbagai olahan produk laut atau seafood, mulai dari iwil tongkol, oseng pedas, pepes pindang, dan cumi hitam.
Cara penyajiannya pun wajib didampingi dengan urap latoh dan sambal muduk.
Kuliner ini menjadi juara pada Festiival Makanan Khas Daerah se-Bakorwil Bojonegoro saat acara peringatan Hari Jadi ke-73 Propinsi Jawa Timur di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (28/11).
"Makanan khas ini sukses meraih peringkat kedua dan jenis makanannya sehat, berimbang, aman, dan halal," kata Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Garjati Heru Tjahjono.
Garjati mengatakan, munculnya kuliner legenda menjadi juara ini diharapkan bisa menjadi motivasi penguasa UMKM di kawasan pantura untuk kembali memunculkan dan menjual makanan-makanan sehat dan bergizi.
"Saat ini perubahan gaya hidup berjalan sangat cepat dan tanpa batas, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan banyak yang menginginkan dengan cara yang instan. Oleh karena itu, festival ini sangat bermanfaat memunculkan kuliner sehat," katanya.
Bupati Lamongan Fadeli berharap munculnya kuliner legenda pantura bisa menjadi ajang promosi wisata kuliner bagi tiap daerah, ditambah inovasi-inovasi makanan khas daerah.
"Kami harap festival makanan khas daerah bisa menggali potensi wisata kuliner dan pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018