Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mini di wilayahnya mampu menjadi pemasar produk untuk menghasilkan nilai tambah yang besar di pasar.

"Harus berperan jadi pemasar dan pencipta produknya, seperti nangka tidak dijual semua buahnya, tapi juga untuk keripik nangka dan kualitas pengemasan menarik untuk meraih perhatian pasar," ujarnya saat menghadiri pameran SMK Mini "Great Expo" 2018 di JX International Surabaya, Rabu.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, meminta kepada Kepala SMK lebih memprioritaskan produk berbahan baku tidak impor, tapi berasal dari daerah asal setempat, termasuk barang produktif.

"Ini agar barang-barang tersebut bisa diolah menjadi produk setengah jadi sehingga menghasilkan nilai tambah bagi industri primer dan sekunder," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Menurut dia, kualitas produk yang baik diyakini menjadi rebutan di pasar dalam negeri maupun luar negeri karena produknya yang dihasilkan kompetitif sehingga diterima oleh pasar.

Karena itulah, SMK Mini yang merupakan salah satu solusi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jatim tak mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0 jika belum siap dari segi kualitas, keahlian dan keterampilannya.

Program SMK Mini, kata dia, adalah pendidikan vokasi sebagai usaha mengembangkan fungsinya di pondok pesantren, lalu melalui pemusatan pelatihan keterampilan terpadu untuk menekan angka pengangguran.

"SMK Mini berfungsi sebagai lembaga BLK non-formal yang mengadakan pelatihan membuat produk sampai terus-menerus dikembangkan serta dipasarkan. Tujuannya membiasakan menjual produk yang dihasilkan dan memiliki lulusan berjiwa wirausahawan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengatakan keberadaan SMK Mini untuk memutus mata rantai pengangguran di Jatim.

Hingga 2018, lanjut dia, jumlah yang masih eksis sebanyak 240 SMK Mini dan bisa menghasilkan produk unggulan maupun produk SDM handal untuk berwirausaha.

Keberadaan SMK Mini untuk memutus mata rantai pengangguran di Jatim sehingga menghasilkan produk unggulan handal," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018